Liputan6.com, Cervera - Marc Marquez tidak pernah menganggap dirinya seorang pembalap hebat. Karena itu, juara dunia MotoGP musim lalu itu selalu menjadikan pengalaman buruk untuk bisa terus memperbaiki penampilannya di setiap putaran.
"Bukan berarti saya percaya bahwa saya adalah pembalap tak terkalahkan. Sebab, saya selalu menghormati lawan," jelas Marquez seperti dikutip dari Motorsport, Minggu (2/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Pembalap muda asal Spanyol itu menambahkan, "Saya tahu mereka memiliki tingkat yang sangat tinggi dan bisa mengalahkan saya. Tapi saya butuh kekalahan untuk dijadikan sebagai pengalaman berharga."
Dalam beberapa hari belakangan, nama Marquez sering kali mendapat perhatian khusus dari media di seluruh dunia. Ini tak lepas dari gaya berkendara yang sering kali membahayakan pembalap lain di sirkuit Motogp.
Terbaru adalah Andrea Iannone (Suzuki) yang harus puas meninggalkan Qatar tanpa merebut poin setelah jatuh di Sirkuit Losail dalam gelaran MotoGP Qatar. Luigi 'Gigi' Dall'igna menyebut Marquez melakukan aksi curang ketika Iannone membuntutinya.
Agresif
Mungkin benar jika Marquez mencoba untuk mengurangi kesalahan dengan tampil tidak agresif di setiap balapan. Tapi bukan berarti dirinya bebas untuk mencelakakan pembalap lain.
"Tahun lalu saya mencoba untuk meminimalisir kesalahan dan itu telah membuat saya tumbuh sebagai seorang pembalap," Marquez menegaskan.
(David Permana)