Sukses

Mantan Bek Persija Ditangkap karena Kasus Match Fixing

Alan Aciar pernah membela Persija pada ISL 2015.

Liputan6.com, Putrajaya - Mantan bek Persija Jakarta, Alan Aciar, terlibat kasus match-fixing di kompetisi Malaysia Premier League. Aciar menjadi salah satu pemain yang ditangkap oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC).

Kasus match-fixing kali ini melibatkan Malaysia-Indian Football Association (MIFA). Klub tersebut bermain di Malaysia Premier League atau kompetisi kasta kedua di Malaysia.

 

Seperti rilis yang dikeluarkan MACC, mereka menangkap bek asal Argentina Alan Aciar (29 tahun), kiper Mohd Khairul Izzuwan Saari (26 tahun), dan bek S. Harivarman (27 tahun). Ketiga pemain MIFA itu menerima uang dari bandar judi untuk memengaruhi hasil pertandingan.

"Sebagai Presiden MIFA, saya ingin menegaskan kembali, saya tidak pernah goyah mempertahankan standar tertinggi integritas dan transparansi dalam pengelolaan tim," jelas Presiden MIFA, Datuk T. Mohan, seperti dilansir New Strait Times.



"Kami datang untuk mengetahui kemungkinan dari beberapa pemain kami yang dipengaruhi oleh kekuatan eksternal untuk menentukan hasil pertandingan. MIFA kemudian menunjuk komite independen untuk menyelidiki tuduhan ini dan temuan komite dilaporkan kepada pihak berwenang yang bersangkutan untuk penyelidikan lebih lanjut," paparnya.

2 dari 2 halaman

Jumlah Bervariasi

Berdasarkan laporan MACC, ketiga pemain itu menerima jumlah uang yang bervariasi yakni, 10 ribu sampai 30 ribu ringgit atau setara Rp 30 juta sampai Rp 90 juta. Namun, tidak dijelas secara rinci siapa menerima berapa.

Tiga pemain itu sudah diserahkan ke Pengadilan di Putrajaya. Mereka sementara ditahan selama tujuh hari selama masa pemeriksaan. Tapi, perpanjangan masa penahanan dapat dilakukan bila diperlukan.

Alan Aciar diketahui sempat berseragam Persija pada Indonesia Super League (ISL) 2015. Namun, ISL 2015 kala itu dihentikan karena konflik antara PSSI dengan Kemenpora. Tapi, Alan sempat memperkuat Persija di Piala Presiden 2015,