Liputan6.com, Santiago del Estro - Valentino Rossi menatap MotoGP Argentina 2017 dengan kepercayaan diri yang tinggi. Itu berkat kesuksesan The Doctor pada MotoGP Qatar di Sirkuit Losail. Memulai balapan dari posisi yang buruk, ia justru sukses mengamankan podium ketiga.
Publik pun tak ada yang menyangka Rossi bisa meraup 16 poin pada MotoGP Qatar setelah mencatat rapor yang buruk sepanjang tur pramusim hingga latihan bebas. Bahkan, saat sesi pemanasan pun Rossi kesulitan menemukan kecepatan terbaiknya.
Baca Juga
Hal yang terus dikeluhkan Rossi saat itu adalah ban. Saking kesalnya, Rossi pun sampai meminta ban khusus kepada Michelin untuk balapan MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Minggu (9/4/2017) atau Senin (10/4/2017) dinihari WIB.
"Saya tahu bahwa Michelin membawa satu ban depan dengan casing yang lebih tua, sedikit lebih kaku. Ketika saya berbicara dengan Michelin di awal musim soal masalah saya dengan ban depan, mereka mengatakan bahwa saya adalah satu-satunya. Mungkin jika mereka membawa ban ini, beberapa pembalap lain akan seperti saya," kata Rossi seperti dikutip Crash.
Sebelumnya, Silvano Galbusera, selaku kepala mekanik Rossi, meminta kepada Michelin untuk menyediakan ban depan keras untuk MotoGP Argentina. Pasalnya, kondisi balapan di Argentina tak akan jauh berbeda dengan di Qatar.
Advertisement
Sirkuit Favorit
"Kami meningkatkan diri di Qatar. Tapi akan sangat menarik untuk mencoba ban ini, untuk mengetahui apakah itu baik atau tidak," jelas Rossi.
Rossi, 38, adalah pembalap yang memiliki kenangan indah pada MotoGP Argentina. Itu karena ia sempat merebut podium juara MotoGP Argentina 2015. Kala itu, ia finis pertama setelah unggul 5,685 detik atas pembalap Ducati, Andrea Dovizioso.
"Saya sangat menyukai trek ini. Tata letaknya sangat menarik dan unik. Sejak 2014, saya selalu melakukan balapan yang bagus. Tapi, seperti pembalap lain, kami harus memahami kondisi trek karena tahun lalu itu sangat sulit," ujar Rossi.
Advertisement