Sukses

Rossi Kepayahan di MotoGP Argentina, Pengamat: Ini Konspirasi

Dalam dua musim sebelumnya, Rossi selalu merebut podium MotoGP Argentina.

Liputan6.com, Santiago del Estro - Ternyata, ada sebuah masalah yang menimpa Valentino Rossi jelang sesi kualifikasi MotoGP Argentina 2017. Itu karena Rossi tak bisa menjajal ban pesanannya dari Michelin. Pengamat MotoGP Carlos Pernat pun angkat bicara.

Usai balapan MotoGP Qatar 2017, Rossi dan krunya memang melayangkan permintaan khusus kepada Michelin sebagai pemasok ban. Mereka ingin agar Michelin membawakan ban depan keras untuk menjalani semua agenda MotoGP Argentina 2017.

Ternyata, ada keterlambatan dalam kedatangan ban tersebut di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Penyebabnya adalah adanya aksi pemogokan yang dilakukan para buruh transportasi. Akibatnya, ban depan Michelin pesanan Rossi pun baru tiba pada Jumat (8/4/2017) malam.

Pembalap berusia 38 tahun itu baru bisa menjajal ban pesanannya pada Sabtu (8/4/2017) untuk latihan bebas ketiga, keempat, dan kualifikasi. Namun, semua itu tak cukup membantu Rossi untuk mendapatkan hasil positif.

Pada akhirnya, Rossi hanya bisa mengamankan posisi ketujuh untuk memulai balapan pada Minggu (9/4/2017). Situasi itu yang mendapat sorotan dari Pernat. Menurutnya, permasalahan yang dihadapi Rossi soal ban tak lepas dari campur tangan pembalap Spanyol.

2 dari 2 halaman

Dugaan Pernat

"Michelin sudah mencoba membawa ban ke Argentina tepat waktu. Ini tidak benar melihat kesulitan yang dihadapi Rossi. Jelas ban itu tak akan bisa digunakan untuk balapan ini, tapi untuk balapan selanjutnya. Ini pasti ulah pembalap Spanyol yang tak ingin melihat Rossi (kompetitif)," ujar Pernat, dilansir Tuttomotoriweb.

Pernyataan Pernat mengingatkan publik pada insiden yang melibatkan The Doctor, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez. Perselisihan mereka terjadi di pengujung MotoGP 2015. Kala itu, banyak yang menuding Marquez dan Lorenzo bersekongkol untuk menggagalkan Rossi menjadi juara dunia.



Dugaan itu semakin jelas setelah Marquez terlihat sengaja memprovokasi Rossi hingga terjadi tabrakan di MotoGP Malaysia. Pada akhirnya, Rossi harus start dari posisi paling belakang di Valencia dan gagal menjadi juara dunia.

"Rossi juga salah tak langsung pergi ke Komisi Keselamatan MotoGP setelah berselisih dengan Marquez di Malaysia dua tahun lalu. Dan ini juga sangat disayangkan untuk melawan pembalap yang membuat MotoGP berkembang dan populer," papar Pernat.