Sukses

Profil Tim Liga 1, Persija Jakarta: Serba Baru Tim Ibu Kota

Era baru Persija Jakarta dinanti masyarakat ibukota di Liga 1 2017.

Liputan6.com, Jakarta Persija Jakarta sudah lama tidak mengangkat trofi di level kompetitif. Terakhir kali Macan Kemayoran berpesta pada Liga Indonesia VII tahun 2001 lalu.

Sejak saat itu, Persija seakan berjalan mundur. Label tim bertabur bintang yang sempat melekat telah luntur. Status sebagai tim ibu kota juga sempat gugur setelah Persija terusir dari Jakarta akibat ricuh yang melanda pertandingan melawan Sriwijaya FC pada Indonesia Soccer Championships, pertengahan tahun lalu. 

 

Krisis finansial juga kerap menghantui Persija sejak klub profesional dilarang menyusu pada APBD. Bahkan pada 2015 lalu Persija sempat menunggak gaji para pemainnya.

Saat sepak bola Indonesia dijatuhi sanski oleh FIFA dan turnamen-turnamen marak bermunculan, Persija juga tidak bisa berbuang banyak. Dalam ajang tak resmi terakhir yang mengambil format kompetisi, yakni Indonesia Soccer Championship (ISC), rapor Persija pun sangat mengenaskan. Tim Macan Kemayoran hanya finis di urutan ke-14 klasemen. Dari 34 laga, Persija hanya mengemas delapan kemenangan. 

Nasib yang tak jauh berbeda juga dialami Persija pada turnamen bertajuk Piala Presiden 2017.  Macan Kemayoran hanya numpang lewat. Langkah pasukan Stefano Cugurra Teco terhenti di Grup B yang dihuni Arema FC, Bhayangkara FC, dan PS TNI.

Jelang bergulirnya Liga 1, sebagai kompetisi resmi pertama pasca terbebasnya Indonesia dari sanksi FIFA, Persija juga ikut menggeliat. Perombakan besar-besaran dilakukan tim Macan Kemayoran dari tataran manajemen hingga komposisi tim. 

Era baru Persija dimulai dengan kehadiran Gede Widiade sebagai direktur klub. Gede muncul bak penyelamat setelah merkapitalisasi utang Persija.

"I take challange. I promise do the best (Saya terima tantangan ini. Saya berjanji memberikan yang terbaik). Saya minta maaf kalo ada yang kurang dan saya permisi masuk karena saya cinta sepak bola. Karena namanya Persija pasti harus di Jakarta dan harus di ada di ibu kota. Ini sudah jadi positioning yang bagus maka seharusnya jadi klub nomor satu," papar Gede saat diperkenalkan sebagai Direktur Persija.

2 dari 4 halaman

Tempat Baru

Setelah Gede masuk, perubahan positif pun banyak dialami Persija. Mereka juga memiliki tempat latihan baru, yakni di Lapangan Sutasoma, Halim Perdanakusuma. Tak hanya itu, mereka juga pindah ke mess baru yang dekat dengan tempat latihan.

Namun dari banyak hal baru, perubahan terakhir yang dilakukan Persija-lah yang terpenting. Setelah sekian lama harus mengungsi keluar kota kala menjalani laga tandang, Persija kini bisa kembali berlaga di sekitaran Jakarta. Ya, mereka telah menunjuk Stadion Patriot Chandrabhaga sebagai markas di Liga 1 2017.

Laga perdana di Stadion Patriot pun sudah dijalani Persija, yakni saat menggelar uji coba melawan timnas Indonesia U-22. Animo The Jakmania, julukan suporter Persija, untuk menyaksikan laga itu begitu besar. Terlihat jelas bahwa penonton yang hadir melebihi jumlah kapasitas stadion berkapasitas 30.000 penonton tersebut.

"Persija klub sehat, tinggal menatap masa depan. Saya sebagai nakhoda baru bersama rekan-rekan tidak akan meniru langkah siapapun karena punya strategi sendiri yang layak kita ekspos supaya laku di Jakarta, Indonesia, luar negeri," kata Gede.

 

3 dari 4 halaman

Kiprah 2 Ikon

Terlepas dari pembentukan tim, Persija sudah dipastikan akan membawa dua pemain gaek mereka untuk Liga 1. Mereka adalah Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan. Bambang sendiri sudah kembali menjadi bagian Persija sejak ISC 2016 bergulir.

Pemain yang akrab disapa Bepe itu memang belum mampu menunjukkan ketajamannya seperti dulu. Namun, Bepe sudah menjadi ikon Persija dan idola Jakmania. "Saat ini, di Persija, pemain dengan status Marquee Player adalah Bepe."

Lain halnya dengan Ismed. Ia adalah pemain yang paling lama mengarungi petualangan bersama Persija. Tercatat, sejak 2003, tak pernah sekali pun Ismed berganti kostum. Tak heran jika ia yang dipercaya mengenakan ban kapten Persija.

Usianya memang sudah tak lagi muda, yakni 37 tahun. Namun, perannya sebagai bek kanan Macan Kemayoran masih tak tergantikan. Di usianya, Ismed masih mampu tampil atraktif selama 90 menit. Hal itu diperlihatkan saat melawan timnas Indonesia.

Selain dua pemain lawas ini, Persija juga mendatangkan amunisi baru seperti Hargianto. Mantan pemain Timnas U-19 itu diboyong dari Bhayangkara FC. 

Untuk slot pemain asing, Persija kembali merekrut gelandang asal Nepal, Rohit Chan. Persija juga mempertahankan pemain bertahan asal Brasil, Willian Pacheco. Selain itu, Macan Kemayoran juga mendatangkan pemain asal Korea Selatan, Hong Soon Hak.

Amunisi Persija masih mungkin bertambah. Sebab manajamen tampaknya tergoda untuk mendatangkan Marquee Player. Menarik menantikan kiprah Persija musim ini. 

4 dari 4 halaman

Skuat Persija

Profil Persija Jakarta

Julukan: Macan Kemayoran
Berdiri: 28 November 1928
Markas: Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi
Presiden: Ferry Paulus
Direktur Utama: Gede Widiade
Pelatih: Stefano Cugurra Teco
Suporter: The Jakmania
Kapten: Ismed Sofyan

Kiper: Andritany Ardhiyasa, Daryono, M. Alfarisi, Rizky Darmawan

Belakang: Rezaldi Hehanusa, Vava Mario Yagalo, Willian Pacheco, Muhammad Idham Jauhari, Ryuji Utomo, Gunawan Dwi Cahyo, Maman Abdurrahman, Dandi Maulana, Ismed Sofyan, Novri Setiawan

Tengah: Amarzukih, Sandi Darman Sute, Hong Soon Hak, Sutanto Tan, Muslim Habibi, Hargianto, Rohit Chan

Depan: M. Rasul Habibi, Jefri Kurniawan, Bambang Pamungkas, Ambrizal Umanailo, Ramdani Lestaluhu, Pandi Lestaluhu, Ichsan Hari, Rudi Widodo, Luiz Junior

*skuat masih bisa berubah

 

Video Terkini