Sukses

Sebelum Adams, Ini 5 Pelatih Inggris di Liga Spanyol

Pelatih asal Inggris mempersembahkan berbagai prestasi bersama klub Liga Spanyol.

Liputan6.com, Granada - Liga Spanyol kembali kedatangan pelatih Inggris. Tony Adams dipercaya menggantikan Lucas Alcaraz untuk menjadi pelatih baru Granada.

Mantan kapten Arsenal tersebut mendapat tugas berat. Dia harus membantu Granada bertahan di Liga Spanyol.

"Setelah mengevaluasi keadaan, kami putuskan akhiri kebersamaan dengan Lucas Alcaraz. Mengisi kursinya, klub mempercayakan tim ke Tony Adams sampai akhir musim," tulis keterangan resmi klub.

Granada saat ini menempati peringkat 19 klasemen. Mereka baru mengoleksi 20 angka hasil 31 pertandingan, tujuh angka dari zona aman.

Sebelum Granada, Adams sempat menangani Wycombe Wanderers, Portsmouth dan klub Azerbaijan, Gabala. Dia jadi pelatih pelatih asal Inggris yang sempat mengadu nasib di Liga Spanyol. Siapa saja pendahulunya?

2 dari 6 halaman

Terry Venables

Terry Venables. (AFP/Paul Ellis)

Membantu Queens Park Rangers menempati peringkat 5 Liga Inggris pada 1984. Keberhasilan tersebut meyakinkan Barcelona untuk menggunakan jasanya.

Dia diharapkan membantu klub memenangkan gelar pertama Liga Spanyol setelah puasa 10 tahun. "Saya juga terkejut menerima telepon dari Barcelona," katanya, dikutip Sky Sports.

Keputusan Barcelona berbuah manis. Venables membawa Barcelona menduduki takhta Spanyol 1985. Dia juga membantu klub masuk final Copa del Rey dan Piala Champions, cikal bakal Liga Champions, pada 1986.

Venables dipecat pada September 1987 menyusul laju negatif klub, di antaranya dua kekalahan dari Dundee United di Piala UEFA.

3 dari 6 halaman

Ron Atkinson

Dipercaya menangani Atletico Madrid pada 1988, dua tahun setelah dipecat Manchester United. Kinerjanya pun tergolong bagus.

Ron Atkinson. (AFP/Paul Barker)

Dia mengangkat Atletico ke urutan 2 klasemen Liga Spanyol. Masalahnya, Atkinson bekerja di bawah kepemimpinan Jesus Gil.

Presiden Atletico tersebut dikenal mudah memecat pelatih. Atkinson pun hanya bekerja selama 93 hari. Setelah itu, dia tidak pernah kembali ke Spanyol meski mengaku mendapat tawaran dari Valencia dan Sevilla.

4 dari 6 halaman

Howard Kendall

Dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa Everton. Kenyataannya, Kendall sempat mengalami bekerja di Athletic Bilbao pada 1987-1989.

Frustasi menyusul larangan klub Inggris tampil di kompetisi Eropa, dia memutuskan pergi ke Bilbao. Kendall pun membantu klub menempati urutan 4 Liga Spanyol dan tiket Piala UEFA pada musim pertamanya.

Howard Kendall. (Chronicle)

Namun, Kendall menyadari adanya keterbatasan dengan kebijakan transfer klub, yang hanya menggunakan pemain berdarah Basque. Ditambah hasil buruk, dia akhirnya dipecat pada November 1989.

5 dari 6 halaman

Bobby Robson

Memulai petualangan bersama klub-klub Eropa seusai melatih Timnas Inggris di Piala Dunia 1990. Setelah menjajal Belanda dan Portugal, dia kemudian pergi ke Spanyol untuk menangani Barcelona pada 1996.

Bersama sang penerjemah Jose Mourinho, Robson membawa klub memenangkan Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan Piala Winners.

Bobby Robson. (AFP/Martyn Harrison)

Setelah itu Robson naik pangkat dan menduduki jabatan direktur klub. Dia dipromosikan untuk memberi ruang kepada Louis van Gaal.

6 dari 6 halaman

Gary Neville

Pelatih asal Inggris terakhir yang bekerja di Negeri Matador. Membangun reputasi sebagai komentator dan analis handal, Neville menjajal diri dengan menerima proposal Valencia.

Neville belajar bekerja di depan televisi dengan keadaan sesungguhnya jauh berbeda. Kekalahan dari Olympique Lyon pada debut menjadi awal petakanya di Mestalla.

Penunjukkan adik, Phil, dan Pako Ayestaran juga tidak membantu. Nevilla hanya bekerja dalam 28 laga dalam durasi empat bulan. Dia menderita 11 kekalahan.

Gary Neville. (AFP/Jose Jordan)