Liputan6.com, Dortmund - Bek Borussia Dortmund, Marc Bartra menceritakan pengalamannya terkena bom saat perjalanan menuju Signal Iduna Park untuk menghadapi AS Monaco di ajang Liga Champions, tengah pekan lalu. Bartra mengaku bangga bisa menjadi korban bom.
Bartra mengalami luka pada lengannya setelah tiga bom meledak di sekitar bus Dortmund. Pria asal Spanyol itu harus menjalani operasi dan istirahat selama empat pekan untuk memulihkan kondisinya.
Baca Juga
Melalui akun Instagram pribadi, bek berusia 26 tahun menceritakan pengalamannya terkena bom. Bartra mengaku mengalami kesakitan yang mendalam selama 15 menit, sebelum mendapat perawatan dari tim medis.
"Rasa sakit, takut, tidak tahu apa yang terjadi, atau berapa lama itu akan berlangsung. Itu merupakan 15 menit terpanjang dalam hidup saya," kata Bartra.
"Namun, rasa terguncang yang saya alami semakin berkurang setiap hari. Itu tergantikan karena keinginan hidup, berjuang, bekerta, menangis, tertawa, mencintai, bermain, berlatih, hingga mencium rumput di pagi hari, seperti yang biasa saya lakukan," ujar bek yang baru bergabung dengan Dortmund pada musim ini.
Advertisement
Bartra Bangga Jadi Korban Serangan Bom
Lebih lanjut, mantan pemain Barcelona itu mengaku bangga bisa mendapat pengalaman terkena bom. Bartra bisa merasakan kekacauan yang ditimbulkan dari serangan teroris.
"Tahukah Anda yang saya rasakan? Kebanggaan. Saya melihat itu (serangan bom) dan merasa bangga karena memikirkan semua kehancuran yang ingin mereka ciptakan bakal berakhir dengan luka seperti ini," ucapnya.
"Hanya satu hal yang saya minta, kita semua harus hidup dalam kedamaian dan jauhi peperangan. Saya harus melupakannya dan pulih sehingga bisa kembali berada di kondisi 100 persen secepat mungkin," kata Bartra mengakhiri.
Advertisement