Sukses

Kevin / Marcus Tak Terbebani Ekspektasi Tinggi

Kevin/Marcus sukses merebut tiga gelar juara, namun gagal di Singapura Terbuka.

Liputan6.com, Jakarta- Berkat tiga prestasi beruntun, harapan masyarakat bulutangkis Indonesia kepada Kevin Sanjaya/Marcus Gideon pun begitu besar. Alhasil, di setiap ajang, mereka tentu diharapkan membawa pulang gelar.

Besarnya ekspektasi itu muncul setelah Kevin/Marcus mencetak hattrick juara. Dengan mudah mereka mengamankan gelar All England, India Open, dan Malaysia Open 2016. 

Sayang, ajang terkini, yakni Singapore Open 2017, gagal dimaksimalkan. Langkah mereka hanya sampai di semifinal. Namun, mereka masih punya kesempatan untuk menambah gelar, yakni pada Kejuaraan Bulutangkis Asia 2017 di Tiongkok, 25-30 April 2017.

"Kami hanya akan melakukan yang terbaik, tidak mau memikirkan apa ekspektasi orang. Pokoknya melakukan yang terbaik buat diri sendiri," ucap Marcus di sela-sela acara Hari Apresiasi Atlet Bulutangkis di Menara Kuningan.

"Kalau hasilnya kurang baik, kami tentu harus evaluasi diri. Kalau hasilnya bagus, ya tentu kami harus bersyukur," ia menambahkan.

Salah satu penyebab kegagalan Kevin/Marcus di Singapore Open 2017 adalah faktor fisik. Terlebih, Marcus saat itu tengah menderita flu berat.

Untungnya, ia memiliki waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri jelang Kejuaraan Bulutangkis Asia 2017. Ia pun memastikan kondisi fisiknya sudah jauh lebih baik.

"Kondisi fisik sudah lebih baik. Kemarin kan flu berat. Tapi itu bukan alasan kami kalah. Lawan memang jauh lebih bagus. Buktinya mereka di final menang mudah," beber Marcus.

Di sisi lain, Kevin menjelaskan bahwa tidak ada trik khusus untuk menjaga kekompakannya dengan Marcus. Pasalnya, mereka sudah dipasangkan sebagai ganda putra cukup lama.

"Kami tak berlebihan hanya untuk menjaga kekompakan. Paling kalau saat turnamen ya makan bareng. Gak sampai jalan bareng atau yang lain. Kami hanya bersikap profesional saja di lapangan. Lagipula kami sudah mengenal satu sama lain," jelas Kevin sambil tersenyum.