Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyoroti penyelenggaraan Liga 1 2017 yang belum genap sepekan ini bergulir. Merujuk pada partai pembuka pada 15 April 2017 lalu antara Persib Bandung melawan Arema FC, Imam menilai sudah saatnya teknologi dilibatkan dalam membuat keputusan dalam pertandingan.
Belum genap sepekan Liga 1 bergulir, sejumlah isu mencuat mulai dari ketiadaan kitas (Kartu Ijin Tinggal Terbatas) pemain asing hingga protes klub terkait kinerja wasit. Menpora meminta agar PSSI bisa menyelesaikan masalah tersebut secepatnya.
Baca Juga
"PSSI sudah diberi kepercayaan dengan pemerintah. Silakan mengatur dirinya sendiri menyesuaikan regulasi FIFA dan regulasi yang ada di Indonesia. Kata kuncinya itu. Puas dan tidak puas pasti muncul," kata Menpora usai Peringatan Isra' Mi'raj di kediamannya, Jakarta, Selasa (18/4/2017) malam.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini juga berharap agar Liga 1 tidak dicederai dengan bentrok antarsuporter dan pengaturan skor. Penerapan teknologi juga dianggapnya penting untuk membantu kinerja wasit dalam pertandingan.
"Yang ketiga adalah penerapan teknologi wajib dipakai di lapangan sehingga tidak ada keputusan subjektif. Kasihan ada yang dianggap offside atau onside. Semua akan diputuskan berdasarkan teknologi, sama dengan cabang olahraga lain," ujar Imam.
"Penentuan promosi dan degradasi pemain juga lewat teknologi, jadi tidak ada istilah pemain titipan," ucapnya.
Advertisement
Â