Liputan6.com, Jakarta - Kepala mekanik Yamaha, Ramon Forcada mengungkap jika Maverick Vinales tidak mendapatkan motor YZR-M1 sesuai keinginannya. Meski begitu, Vinales bisa menang dua kali beruntun di MotoGP Qatar dan Argentina.
Forcada menjelaskan Vinales telah berjuang dengan menggunakan insting balapnya untuk mengenal karakteristik YZR-M1. Proses adaptasi yang dilakukan pembalap berusia 22 tahun itu menuai decak kagum mengingat ia mampu berdiri gagah di podium pertama di dua balapan pembuka.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, Vinales berada di puncak klasemen sementara MotoGP dengan raihan sempurna 50 poin. Dia unggul 14 angka dari Valentino Rossi yang mengekor di urutan kedua.
Secara khusus, Forcada berpesan kepada Vinales untuk lebih paham dalam melakukan pengereman. Karena ini bisa dijadikannya sebagai suatu keuntungan buat dia dan tim Yamaha melaju cepat di setiap tikungan.
" Vinales sebenarnya ingin motor yang mudah dikendalikan dengan traksi seperti yang dimiliki Yamaha, menikung seperti Honda dan cepat seperti Ducati," ujar Forcada seperti dikutip Motorsport.
"Tapi semua pembalap juga ingin seperti itu. Karena tahu tak mungkin, dia tidak membalap dengan cara yang nyaman tapi coba maksimalkan paket motor yang diberikan Yamaha kepadanya."
Tiru Lorenzo
Untuk mengatasi kekuarangan, Forcada mengakui jika Vinales terpaksa mencontek apa yang dilakukan Jorge Lorenzo semasa masih di Yamaha.
"Sekarang dia bisa lebih cepat saat menikung, lebih cepat ketimbang masih di Suzuki. Yamaha didesain untuk ambil keuntungan dari itu. Ban belakang stabil dan traksi motor bagus saat keluar dari tikungan. Ini bukan yang dia suka, tapi begitulah motor bekerja," katanya. (David Permana)
Â
Advertisement