Sukses

6 Pengkhianat Terkenal El Clasico, Luis Milla Termasuk?

El Clasico bakal berlangsung Senin (24/4/2017) dini hari WIB.

Liputan6.com, Madrid - Laga El Clasico menjadi laga sepak bola yang selalu ditunggu setiap tahun. Laga musim ini semakin sengit, karena kedua tim hanya terpaut tiga angka di papan klasemen La Liga Spanyol.

Akhir pekan ini, pencinta sepak bola dunia bakal disajikan pertandingan El Clasico yang sarat rivalitas. Atmosfer laga yang tersaji dalam laga ke-33 La Liga Spanyol edisi ke-233 tersebut bakal panas. Apalagi kedua tim masih dalam perburuan gelar juara yang begitu ketat.

Menariknya, meski kadar persaingan sangat tinggi, ada beberapa pemain yang pernah membela kedua klub. Sebab, ternyata cukup banyak para pengkhianat yang sebelumnya membela Barcelona lalu menyeberang ke Real Madrid, maupun sebaliknya.

Nah, ada enam pengkhianat yang paling diingat oleh para pendukung kedua tim jelang laga El Clasico berlangsung. Siapa saja mereka? Berikut kami sajikan daftarnya:

2 dari 7 halaman

Luis Milla

1. Luis Milla

Ya, Luis Milla adalah salah satu pemain yang berani menyeberang langsung ke rival. Berstatus sebagai produk akademi Barcelona, Milla akhirnya memutuskan untuk menyeberang langsung ke Real Madrid pada 1990.

Pria yang kini melatih Timnas Indonesia ini berposisi sebagai gelandang bertahan. Ia lima tahun membela Barcelona dan tujuh tahun memperkuat Real Madrid.

Bersama Barcelona, Luis Milla memenangi satu gelar La Liga, satu trofi Copa del Rey, dan juara Piala Winners. Sementara dengan kostum Los Blancos, Milla dua kali mengangkat trofi La Liga, sekali Copa del Rey, dan satu kali Supercopa de Espana.

3 dari 7 halaman

Luis Figo

2. Luis Figo

Nama Figo mungkin menjadi nama paling tenar yang pernah membela kedua klub. Pasalnya, Figo sama-sama membela Barcelona dan Real Madrid selama lima tahun.

Figo merupakan pujaan di Camp Nou sejak bergabung tahun 1995. Dia menyumbangkan tujuh gelar dan sukses mencetak 45 gol dari 249 laga.

Namun, tiba-tiba Figo pindah ke Madrid tahun 2000, sekaligus menjadikannya pemain termahal di dunia saat itu. Figo pun menjadi sasaran fans Blaugrana ketika laga El Clasico berlangsung di Camp Nou. Ia dilempari koin, bola golf, hingga kepala babi.

4 dari 7 halaman

Luis Enrique

3. Luis Enrique

Luis Enrique saat ini memang tengah menjadi pelatih Barcelona. Namun, tahukah Anda, kalau dia ternyata pernah membela El Real?

Ya, Enrique mengenakan seragam Real Madrid selama lima musim pada tahun 1991-1996. Namun, saat mengetahui kontraknya tidak akan diperpanjang, tanpa pikir panjang, dia malah berpaling ke Barcelona dengan status bebas transfer.
 
Di laga El Clasico, dia pernah  mengemas gol untuk El Real, sementara empat gol untuk Barcelona. Kini ia menangani Barcelona dan akan menghadapi laga El Clasico untuk kesekian kalinya.

5 dari 7 halaman

Alfredo Di Stefano

4. Alfredo Di Stefano

Di Stefano memang selama ini dikenal sebagai legenda Madrid. Namun kenyataannya, dia pernah berkostum Barcelona dalam kariernya.

Hal ini bermula dari skandal transfernya dari Riverplate pada 1953. Kala itu, baik Barca maupun Madrid memang bernafsu memakai jasanya. Namun, Di Stefano akhirnya ke Madrid.

Akan tetapi, menurut kabar di beberapa media, pemain yang dijuluki Saeta Rubia itu lebih dahulu berseragam Barcelona dalam sebuah laga persahabatan. Namun memang, dia lebih dikenal sebagai legenda Madrid lantaran mempersembahkan lima gelar Piala Champions (Sekarang Liga Champions) secara berturut-turut bagi El Real di periode tahun 1950-an.

6 dari 7 halaman

Bernd Schuster

5. Bernd Schuster

Bernd Schuster menjadi pemain lain yang pernah membela Barcelona lalu pindah ke Real Madrid. Maklum, mantan pesepak bola asal Jerman ini merupakan salah satu pilar Barca di era 1980-an.

Sosok Schuster memang layak jadi idola. Dia sukses menyumbang delapan gelar bagi Blaugrana.

Namun, hubungannya dengan fans Barca memburuk saat ia pindah tahun 1988. Meski hanya menyumbang tiga gelar bagi Los Blancos, dua gelar di antaranya adalah gelar La Liga.

7 dari 7 halaman

Michael Laudrup

6. Michael Laudrup

Laudrup pernah jadi buah bibir kala meninggalkan Juventus dan berseragam Barcelona. Dia bahkan melengkapi skuat mewah pasukan Johan Cruyff bersama Ronald Koeman dan Hristo Stoichkov.

Bersama El Barca, dia berhasil mempersembahkan empat gelar La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Namun, yang lebih mengejutkan adalah dia memutuskan untuk cabut ke Real Madrid pada 1994 karena kesal dengan kedatangan Romario.

Mendadak sontak, musim itu dia langsung andil dalam keberhasilan El Real meraih juara La Liga. Meski hanya menyumbang satu gelar, Laudrup pernah mendapat gelar sebagai pemain asing terbaik Real Madrid dari media ternama Spanyol, Marca.

(I. Eka Setiawan)

Video Terkini