Sukses

MotoGP Austin: Pembuktian Marquez sebagai Pentolan

Marquez tidak terkalahkan pada MotoGP Austin.

Liputan6.com, Austin - Balapan seri ketiga MotoGP 2017 bakal berlangsung di Circuit of The Americas (COTA). Seluruh pembalap sudah bersiap menyiapkan set-up terbaik selama pemanasan demi meraih hasil terbaik di Austin.

COTA diketahui memiliki karakteristik unik. Di antara sirkuit MotoGP lainnya, lintasan dengan panjang 5,5 km itu termasuk yang sulit ditaklukan. Pasalnya, pembalap harus menaklukan tanjakan, turunan, hairpin (tikungan tusuk konde), tikungan cepat, dan trek lurus.

Hanya ada satu pembalap yang mampu menjaga konsistensinya di COTA, yakni Marc Marquez. Dalam empat musim terakhir, juara MotoGP musim lalu itu selalu berdiri di podium pertama.

Uniknya, setiap kali meraih kemenangan, Marquez terlebih dahulu mencetak pole position. Jadi Si Bayi Alien bisa menggunakan GP Austin untuk menemukan kepercayaan diri mengingat hasil minor di dua balapan pembuka musim.

Marquez tiba di COTA dengan keyakinan bisa memenangkan balapan meski mesin kurang kompetitif. Pertanda itu sudah terlihat ketika Marquez mencetak pole position kelima secara beruntun di MotoGP Austin setelah mencatatkan waktu 2 menit 2,741 detik.

2 dari 2 halaman

Perang Saudara

Mengapa COTA sangat cocok dengan karakteristik Gaya Balap Marquez?

Dia tidak pernah membocorkan resepnya. Tapi, jika dilihat dari beberapa penampilannya, Marquez memiliki trik pada masalah pengereman. Sebab, ada beberapa tikungan yang sangat menguras tenaga.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menjadi yang tercepat pada kualifikasi MotoGP Austin di Circuit of the Americas. (Motorsport)

GP Austin tidak hanya berbicara tentang Marquez saja. Pengaruh ban Michelin juga memainkan peranan besar pada balapan kali ini. Karenanya, tidak ada pembalap yang berani memprediksi bakal berada di podium. Belum lagi ditambah dengan lintasan yang cukup bergelombang.

Mungkin kata itu tepat untuk menggambarkan persaingan di GP Austin. Pertama, mengenai persaingan Marquez dan Vinales yang sama-sama berasal dari Spanyol.

Hal kedua mengenai perseteruan Vinales dan Valentino Rossi. Genderang perang mulai ditabuhkan saat keduanya saling bersenggolan di kualifikasi. Kita lihat saja, apakah Vinales mampu menyamai rekor Marquez dengan merebut tiga kemenangan di seri pembuka MotoGP atau malah sebaliknya, pemilik nomor 93 dan The Doctor yang sukses merebut kemenangan perdananya di musim ini. (David Permana)