Sukses

Marquee Player Biasa Saja, Sriwijaya FC Beri Penjelasan

Sriwijaya FC rekrut Marquee Player yang pernah main di Inter Milan.

Liputan6.com, Palembang - Presiden Sriwijaya FC , Dodi Reza menanggapi positif komentar beragam dari fans terkait Marquee Player yang direkrut Laskar Wong Kito. Seperti diketahui, Sriwijaya FC rekrut eks Inter Milan, Tijani Belaid sebagai Marquee Player.

Namun keputusan tersebut tidak serta merta dengan mudah diterima netizen dan fans Sriwijaya Fc. Lantaran marquee player tersebut tidak memiliki nama besar layaknya pemain bintang seperti rekrutan kompetitor Liga 1 lainnya.

Meskipun Tijani Belaid pernah memperkuat klub raksasa Eropa Inter Milan, fans menilai itu bukan tolak ukur. Soalnya, itu juga terjadi saat Tijani berusia 17 tahun dan hanya tampil satu kali sebelum dipinjamkan ke PSV Eindhoven.

"Pemain bintang itu bukan jaminan untuk juara, karena Sriwijaya FC juga dulu sudah pernah diisi skuat bertabur bintang tapi tidak juara," ujar Dodi.

Dilanjutkannya, perekrutan Marquee Player Sriwijaya FC sudah melalui proses panjang dan beberapa tahapan.Bahkan Bupati Muba terpilih ini mengatakan, Marquee Player SFC juga sangat direkomendasikan jajaran pelatih karena kebutuhan tim.

"Kita menjatuhkan pilihan kepada pemain ini karena sesuai kebutuhan tim dan mendapat rekomendasi pelatih tidak semata-mata ingin latah seperti klub lain. Hanya kebutulan saja statusnya memenuhi syarat regulasi sebagai pemain marquee player," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Jarang Cedera

Meski tidak memiliki nama tenar, namun kemampuan Tijani Belaid bakal membawa angin segar di skuad besutan pelatih Oswaldo Lessa. Rekam jejak yang baik dan tidak miliki riwayat cedera menjadi nilai tambah marquee player SFc musim ini.

"Kita perlu pemain yang bisa suplai bola dan bisa menunjang kebutuhan tim, bukan pemain yang hanya jadi figuran saja. Itu justru bisa membuat kecemburuan kepada pemain lain. Kita melihat Tijani tidak memiliki riwayat cedera yang parah dan aktif bermain," ujarnya.

"Jangan lupa, usia marquee player kita belum menyentuh kepala tiga. Kalau tim-tim lain kita tahu sudah lebih dari 30 tahun," katanya. (Indra Pratesta)