Liputan6.com, Stuttgart
Keputusan WTA memberikan kesempatan kepada Maria Sharapova untuk kembali bertanding di turnamen tenis profesional dikritik Eugenie Bouchard. Petenis Kanada itu menilai Sharapova tidak sepantasnya diizinkan bermain lagi karena seorang penipu.Baca Juga
Advertisement
Maria Sharapova tampil di turnamen Stuttgart Grand Prix yang berlangsung pekan ini setelah pihak penyelenggara memberikan status wild card. Dia sukses melewati babak pertama setelah mengalahkan Roberta Vinci 7-5 dan 6-3.
Pahadal, secara peringkat WTA, posisi petenis cantik Rusia itu merosot tajam usai menjalani skorsing 15 bulan akibat kasus doping. Jika melalui jalur normal, ia seharusnya melalui babak kualifikasi.
Sharapova semula dijatuhi skoring dua tahun karena terbuki bersalah mengonsumsi meldonium di Australia Terbuka 2016. Tapi, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengurangi sembilan bulan masa hukuman mantan petenis nomor satu dunia itu.
Pertimbangannya, Sharapova hanya dinilai lalai lantaran mengandalkan agennya untuk memeriksa daftar obat terlarang dan tidak melakukannya dengan sengaja. Namun, Bouchard menganggap keputusan WTA sebagai preseden buruk.
"Dia penipu. Saya tidak berpikir penipu dalam olahraga apapun boleh diizinkan bermain lagi," sindir finalis Wimbledon 2014 tersebut kepada TRT World seperti dilansir AS, Jumat (28/4/2017).
"Sangat tidak adil bagi semua atlet lain yang melakukannya dengan cara benar dan jujur. Saya pikir dari WTA itu mengirim pesan yang salah kepada anak-anak muda: 'curang dan kami akan menyambut Anda kembali dengan tangan terbuka'."
Saya tidak berpikir itu benar dan (Sharapova) pasti bukan seseorang yang bisa saya katakan ingin saya jumpai lagi," ujarnya.
Maria Sharapova sejauh ini telah menembus perempat final Stuttgart Grand Prix. Ia menyingkirkan Ekaterina Makarova dengan skor 7-5 dan 6-1, Kamis (27/4/2017) malam WIB.
Roberta Vinci
Sebelumnya, kritis juga datang dari Roberta Vinci. Petenis yang disingkirkan Sharapova di babak pertama Stuttgart Grand Prix ini menilai penyelenggara turnamen bersikap lunak terhadap lawannya itu.
"Dia petenis hebat dan saya bukannya ingin menyudutkannya. Sharapova juga sudah membayar kesalahannya," kata Vinci, dilansir Daily Mail. "Tapi dia semestinya baru bisa kembali bermain tanpa bantuan wildcard."
Â
Advertisement