Liputan6.com, Madrid - Siapa yang lebih kuat, tim A atau B milik Real Madrid? Pelatih Zinedine Zidane mungkin tidak mau menjawab pertanyaan ini.
Namun, media dan suporter akan tetap berandai-andai melihat kontribusi para pelapis ketika diturunkan. Mereka bermain lebih baik ketimbang bintang-bintang utama Real Madrid.
Advertisement
Baca Juga
Semua terlihat pada laga tandang melawan Deportivo La Coruna, Kamis (27/4/2017) dinihari WIB. Hanya ada satu starter Los Blancos di laga itu, yakni Marcelo Vieira. Tapi, juara Spanyol 32 kali tersebut menghancurkan lawan dan meraih kemenangan 6-2.
Alvaro Morata membantu tim mencatatkan nama di papan skor saat partai baru berjalan 53 detik. Saking banyaknya peluang, mereka bahkan bisa menciptakan selusin gol di pertandingan tersebut.
"Mungkin kami tidak bakal kalah sebesar ini jika Real Madrid mengandalkan tim A," kata pelatih Deportivo, Pepe Mel, dilansir ESPN.
Kualitas Tim B
Ini bukan kali pertama pelapis bermain mengesankan. Zidane tercatat menggunakan tim B di empat dari lima laga tandang terakhir. Satu-satunya pengecualian terjadi pada kunjungan ke markas Athletic Bilbao, San Mames.
Dan di setiap kesempatan, Isco Alarcon dan kawan-kawan bermain istimewa. Sebelum menghajar Deportivo 6-2, mereka meraih kemenangan 3-2 (vs Sporting Gijon), 4-2 (vs Leganes), dan 4-1 (vs Eibar).
Namun, kinerja tersebut tidak berpengaruh apa-apa. Morata, Isco, Marco Asensio, Lucas Vazquez, James Rodriguez, Mateo Kovacic, Danilo da Silva, atau Kiko Casilla bakal kembali duduk di bangku cadangan.
"Satu-satunya hal negatif adalah sekarang saya harus memberi tahu mereka tidak tampil di pertandingan berikutnya. Mesti diakui, mereka sudah membuktikan diri dan pantas dimainkan lebih sering," ujar Zidane, selepas pesta gol ke gawang Deportivo.
Di sini Zidane terjebak reputasi penghuni skuat Los Blancos. Sebab, tidak ada pelatih yang akan menyimpan Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Gareth Bale, Toni Kroos, Sergio Ramos, atau Luka Modric.
Advertisement
Berkah Zidane
Lalu, benarkah tim B Real Madrid lebih kuat ketimbang tim A? Meski cemerlang, bagaimanapun juga hasil positif tim B dicatat atas tim papan bawah Spanyol. Belum tentu mereka mampu mencapainya jika menghadapi Barcelona, Atletico Madrid, atau meladeni tim raksasa Eropa.
Ada pula argumen yang menggugat kualitas tim B. Mereka diduga bermain baik karena dalam keadaan bugar akibat jarang diturunkan. Di sisi lain, tim A kadang tampil buruk seiring keletihan yang menyerang.
Terlepas perdebatan ini, Zidane akan bersyukur menghadapi keadaan. Kehadiran dua tim kuat bakal membantunya membidik target di akhir musim. Real Madrid berusaha kembali ke puncak La Liga dan mempertahankan titel Liga Champions.
"Setiap tim punya starting XI plus pemain pendukung. Tapi, Real Madrid punya skuat terbaik. Kami punya 23 starter," tegas Isco.