Liputan6.com, Jakarta - Pelita Jaya Jakarta menjadi juara IBL 2017. Ini kali pertama Ponsianus Nyoman Indrawan dan kawan-kawan menjadi kampiun pada ajang kompetisi bola basket kasta tertinggi di Indonesia itu.
Baca Juga
Advertisement
Perjuangan berat harus dilewati Pelita untuk menjadi juara IBL 2017. Pelita harus bermain hingga tiga gim untuk mengalahkan Satria Muda pada laga final. Menang di gim pertama di Bandung, namun babak belur pada gim kedua.
Pada gim ketiga di Britama Arena Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (7/6/2017) malam, Pelita menang 72-62. Kunci sukses Pelita tidak lepas dari keberhasilan meredam kapten Satria Muda, Arki Dikania Wisnu. Pada laga ini, Arki hanya bisa menyumbang sembilan angka.
Bahkan, Arki tak bisa mencetak poin di dua kuarter awal. Arki sampai frustrasi dengan mengoleksi lima foul. Akibatnya, dia tak bisa melanjutkan permainan sejak awal kuarter empat.
"Hari ini kita mampu membatasi Arki. Kami tidak membiarkan dia bebas seperti di gim kedua. Anak-anak tampil bagus kali ini menjaga Arki," ujar Fictor Roring selaku technical Advisor Pelita Jaya.
Sementara pelatih Pelita Jaya Johannis Winar melihat faktor lain keberhasilan timnya menjadi juara, yakni kekompakan tim. Para pemain Pelita bermain sebagai tim dan tidak main sendiri-sendiri di gim ketiga.
"Puji Tuhan kita akhirnya bisa juara. Kita mampu mengakhiri predikat sebagai tim finalis. Kunci keberhasilan kami? United We Stand. Saya bilang sama anak-anak, kalau mau juara harus sama-sama (tidak bermain individual)," ujar Johannis.
Pelita memberi kejutan pada Satria Muda di gim tiga final IBLÂ 2017Â dengan perubahan gaya bermain. terutama saat bertahan. "Kami melakukan sesuatu yang mereka tidak perhitungkan di awal, yaitu perubahan sistem saat bertahan dari man to man ke zone defence," pungkas Johannis.