Liputan6.com, Milan - CEO AC Milan Marco Fassone melakukan pertemuan dengan UEFA di Nyon, Swiss. Fassone hadir untuk membahas rencana jangka panjang klub terkait belanja pemain di bursa transfer.
Pertemuan ini sebelumnya dijadwalkan akan berlangsung pada Maret lalu. Tapi UEFA memaklumi kondisi Milan yang berulang kali gagal merampungkan proses pengambilalihan saham ke pemilik barunya.
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut Fassone datang mewakili klub untuk menjelaskan rencana bisnis dalam empat tahun ke depan. Dilansir dari Football-italia, AC Milan tak langsung mendapatkan respon dan masih harus menunggu jawaban UEFA di akhir Mei.
Kedua pihak membicaraan regulasi Financial Fair Play (FFP) yang akan diterapkan AC Milan. Seperti tim-tim Eropa lainnya, Milan juga harus tunduk dalam aturan selama membelanjakan pemain dengan subsidi investasi.
Rossoneri kabarnya akan mendapat suntikan dana besar dari pemilik barunya untuk belanja pemain selama beberapa musim. Jika benar, mereka juga harus taat regulasi FFP dan tak terdorong untuk memboyong pemain dengan uang hasil pinjaman.
Advertisement
Aturan FFP ini pertama kali diterapkan pada musim 2011/2012. Klub Prancis PSG pernah diperingatkan akan aturan ini saat baru diakuisisi oleh Qatar Investment Authority (QIA). Mereka berdalih tengah merencanakan pengelolaan klub dalam jangka 3-5 tahun ke depan.
Â