Liputan6.com, Manchester - Terlepas dari inkonsistensi Manchester United (MU), Henrikh Mkhitaryan bisa dibilang telah menjalani debut yang memuaskan. Meski jarang dimainkan, terbukti ia masih bisa berkontribusi besar buat MU.
Awalnya, banyak yang berpikir MU mengambil keputusan yang salah saat menggaet Mkhitaryan dari Borussia Dortmund pada musim panas 2016. Apalagi, saat itu mereka harus menggelontorkan biaya hingga 42 juta euro atau setara Rp 612 miliar.
Baca Juga
Dianggap tak cocok dengan gaya permainan MU, Jose Mourinho pun lebih banyak memarkir Mkhitaryan di awal musim. Kepercayaan baru didapat pemain asal Armenia itu jelang pertengahan musim. Kini, ia sudah mengoleksi 10 gol dan lima assist dari 38 laga.
"Apa yang telah saya pelajari? Saya pikir kecepatan dan kekuatan. Berada di sini, Anda harus beradaptasi dengan Liga Inggris dan sepak bolanya. Itulah yang saya lakukan sekarang. Saya mencoba untuk menjadi layaknya binatang buas atau monster," kata Mkhitaryan, dikutip Manchester Evening News.
Meski masih minim, terbukti Mkhitaryan mampu mencetak gol di laga-laga penting MU. Gelontoran golnya menjadi salah satu kunci sukses Setan Merah melaju ke final Liga Europa 2016/2017.
Advertisement
Tetap Rendah Hati
Tercatat, gawang lawan MU di Liga Europa yang sudah dibobolnya adalah Zorya, Saint-Etienne, Rostov, dan dua pertemuan dengan Anderlecht pada perempat final. Tak heran jika Mourinho selalu memberikan tempat kepada pemain berusia 28 tahun itu dalam hampir setiap laga penting.
"Di luar lapangan, saya lebih tenang dan lebih rendah hati. Saya tidak suka bersikap agresif atau semacamnya. Saya berjuang untuk setiap kesempatan dan mencoba melakukan yang terbaik," tegas Mkhitaryan.
Advertisement