Sukses

Liga 1: Keinginan Persiba Pulang Kampung Belum Kesampaian

Selama ini, Persiba Balikpapan terpaksa bermarkas di Stadion Gajayana, Malang.

Liputan6.com, Balikpapan – Keinginan Persiba Balikpapan untuk kembali bermarkas di Kalimantan belum juga kesampaian. Selain dianggap tidak layak dipakai untuk menggelar Liga 1, penggunaan stadion berkapasitas 45 ribu penonton itu juga harus seizin Wali Kota Balikpapan.  

"Terlebih dahulu harus memperoleh izin dari kepala daerah," kata Kepala BPKAD Balikpapan, Madram Muchyar, Rabu (17/5/2017).

Madram mengungkapkan, Stadion Batakan memang sudah masuk tahap pemeliharaan pihak kontraktor PT Waskita Karya. Menurutnya, fisik bangunan, memang sudah bisa dipakai untuk menggelar pertandingan sepak bola nasional. Bagian Pembangunan Pemkot Balikpapan bahkan sudah melakukan pengujian teknis fisik Stadion Batakan.

"Hasilnya tidak ada temuan masalah,” ungkapnya.

Meski demikian, Madram meminta agar Persiba tetap meminta izin kepada wali kota Balikpapan. Setelah itu, Madram mempersilahkan Persiba mengundang Komisi Kelayakan Pertandingan mengkaji keberadaan Stadion Batakan. Selanjutnya, Beruang Madu juga diperkenankan menggelar uji coba untuk mengetes rumput lapangan.

Persiba memang untuk sementara harus terusir dari basis pendukungnya di Balikpapan. Sebab Stadion Parikesit yang selama ini mereka gunakan telah digusur. Sebagai gantinya Persiba terpaksa bermarkas di Stadion Gajayana, Malang. 

Pengurus Persiba sudah ngebet segera bisa menggelar laga kandang tim ‘Beruang Madu’ di Stadion Batakan. Sebab sebulan berada di Gajayana, Persiba justru terpuruk. 

Sekretaris Umum Persiba, Irvan Taufik berharap, Persiba bisa menggelar setiap laga kandang di Batakan bulan Juni mendatang. Irvan juga menyatakan, manajemen Persiba siap memenuhi persyaratan dari pemerintah daerah termasuk bila Pemkot Balikpapan  mengenakan jasa sewa bagi tim Persiba dalam penggunaan stadion tersebut.

2 dari 2 halaman

Belum Lolos Verifikasi

Sementara itu, tim verifikasi dari PT Liga Indonesia Baru selaku pengelola Liga 1 menyatakan Stadion Bantakan tidak lulus verifikasi. "Stadion ini belum punya jalan akses yang layak," kata Somad, verifikator dari PT Liga Indonesia Baru dilansir Antara.

Menurut Somad, ada 16 hal yang diverifikasi, antara lain pengelolaan stadion, sertifikasi stadion, lapangan, perawatan lapangan dan drainase, jaring gawang, bench, tunnel (lorong dari ruang ganti ke lapangan), scoring board atau papan skor.

Selain itu lampu penerangan, ruang ganti pemain dan kamar mandi, ruang wasit, ruang mess komisi pertandingan, ruang medis, sekretariat umum dan ruang kontrol, hingga media center dan ruang media. Tim verifikator juga mengingatkan dan memastikan bahwa ketinggian rumput lapangan maksimal 3cm.

Sejumlah ruangan masih memerlukan mebel atau meja kursi yang sesuai.Kecuali akses jalan itu, hampir sebagian besar poin verifikasi sudah memenuhi syarat bahkan untuk level pertandingan di tingkat Asia di bawah konfederasi AFC (Asian Football Confederation).

"Kami sekalian verifikasi untuk level AFC agar tidak berulang-ulang verifikasi," kata Somad.

Untuk menggelar pertandingan di level AFC itu, Stadion Batakan tinggal menambah 5.000 kursi di tribun barat. Untuk jadi tuan rumah Liga 1, belum ada kursi di tribun tidak apa-apa. Lahan parkir kendaraan juga jadi sorotan karena sama seperti jalan masuk tadi, belum selesai sepenuhnya.

Selanjutnya akan dilaporkan ke PT Liga Indonesia Baru, kemudian tinggal bagaimana pengelola menyikapi hasil verifikasi. Bila sudah dipenuhi segala yang menjadi kekurangan saat ini, tim verifikasi bisa turun lagi, bisa juga cukup menerima laporan melalui surat saja, jelas Somad.

Selain itu, ia juga menggarisbawahi rencana alur evakuasi seandainya terjadi keadaan memaksa. Alur evakuasi itu harus dibicarakan bersama antara pengelola stadion, panitia pertandingan, dan aparat keamanan, termasuk tim rescue seperti pemadam kebakaran. Termasuk juga strategi pengamanan sejumlah titik rawan bila sudah ada penonton.