Liputan6.com, Madrid- Real Madrid berada di atas angin untuk menjuarai Liga Spanyol musim ini. Los Blancos berhasil mengambil alih puncak klasemen dari genggaman Barcelona usai memenangi laga tunda kontra Celta Vigo, Kamis (18/5/2017) dini hari WIB.
Meski bermain di kandang Celta, Madrid sukses memetik kemenangan telak 4-1. Cristiano Ronaldo menjadi bintang lapangan dengan menyumbang dua gol ke gawang Celta.
Baca Juga
Advertisement
Tambahan tiga angka atas Celta ini membuat Madrid mengoleksi 90 angka. Mereka unggul tiga poin dari Barcelona dengan cuma tersisa satu pertandingan lagi.
Praktis pasukan Zinedine Zidane cuma butuh satu angka saja untuk menjadi juara Liga Spanyol 2016/2017. Di laga pamungkas, Madrid akan menghadapi tuan rumah Malaga.
Jalan Madrid ke tangga juara Liga Spanyol cukup lapang. Pasalnya Malaga hampir pasti akan melepas laga pamungkas di musim 2016/2017. Mereka sudah tidak punya kepentingan apa pun. Malaga saat ini berada di posisi 11.
Dibantu Malaga
Malaga juga diduga kuat mendukung Madrid yang menjadi juara ketimbang Barcelona. Salah satu penyebabnya adalah sosok pelatih Malaga Michel. Dia merupakan eks pemain Madrid.
Selain itu, jika Real Madrid menjadi juara, Malaga bakal mendapatkan untung 1 juta euro (Rp 14 Miliar). Ini merupakan salah satu klausul kontrak yang dibuat dalam kontrak Isco saat dijual Malaga ke Real Madrid pada 2013.
Dalam klausul disebutkan, selain pembayaran 27 juta euro, Madrid juga harus memberikan bonus 1 juta euro kepada Malaga jika juara Liga Spanyol sebanyak tiga kali sampai 2018.
Sayang, Malaga belum mendapatkan bonus yang diinginkan hingga tiga musim pertama Isco di Madrid. Peluang itu terbuka musim ini saat Real Madrid simpan satu laga keunggulan dari Barcelona.
Advertisement
Pemilik Malaga
Barcelona juga menuding pemilik Malaga, Sheikh Abdullah Al-Thani, mendukung Madrid untuk menjadi juara musim ini. Tudingan ini gara-gara pernyataan Al-Thani di Twitter.
“Orang buangan Katalunya tidak akan pernah mencium gelar juara La Liga,” demikian kicau Al-Thani.
Barca menilai pernyataan Sheikh Abdullah merupakan salah satu bentuk merusak semangat fair play dalam sebuah kompetisi. Mereka pun melaporkannya kepada Dewan Olahraga Tertinggi Spanyol.