Sukses

Eman Sulaeman Raih Penghargaan Liputan6 Awards

Meski menjadi penyandang disabilitas, hal itu tak menghalangi Eman Sulaeman untuk membuahkan prestasi.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Eman Sulaeman telah dikenal masyarakat sejak pertengahan 2016. Itu setelah Eman menorehkan prestasi bersama tim Indonesia di ajang kompetisi sepak bola Homeless World Cup 2016. Hebatnya, ia melakukan hal itu dengan dua kaki yang tidak sempurna.

Eman Sulaeman memang termasuk penyandang disabilitas. Ia terlahir dengan dua kaki yang tidak lengkap. Kaki kanannya hanya sampai betis. Sedangkan kaki kirinya hanya sebatas hingga paha. Itu yang membuat posisi berdirinya hanya berlutut.

Meski begitu, Eman Sulaeman yang lahir di Majalengka tak menjadikan hal tersebut sebagai penghalang. Ia justru termotivasi menorehkan prestasi yang tak kalah dari orang-orang normal. Puncaknya ketika ia dinobatkan sebagai kiper terbaik Homeless World Cup 2016.

Atas dasar itulah ia mendapatkan penghargaan Liputan6 Awards yang diserahkan langsung Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan di SCTV Tower, Sabtu (20/5/2017). Anies pun berharap tekad dan perjuangan Eman bisa dijadikan contoh orang lain.

"Ia berhasil membungkam siapa pun yang meragukan. Ia adalah kiper berkaki satu dan menjadi kiper terbaik di Homeless World Cup 2016. Jadi Eman ini membuktikan bahwa keyakinan dan kepercayaan diri bisa meruntuhkan segala hambatan," ujar Anies sesaat sebelum menyerahkan penghargaan kepada Eman.

Eman Sulaeman saat beraksi mempertontonkan kelihaiannya bermain bola di atas panggung Liputan6 SCTV Awards dengan Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan.  (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dilihat secara logika, rasanya memang sulit percaya, pria kelahiran 7 Februari 1988 ini bisa menjadi kiper terbaik. Pasalnya, untuk berdiri diam saja Eman kesulitan. Saat berdiri, ia selalu melompak setiap beberapa detik untuk menjaga keseimbangan.

Hebatnya lagi, prestasi menjadi kiper terbaik diraih Eman Sulaeman dalam turnamen yang diikuti orang-orang normal. Ya, ia adalah satu-satunya penyandang disabilitas di Homeless World Cup 2016.

"Terima kasih sebelumnya kepada SCTV dan Liputan6 Award yang sudah memberikan apresiasi kepada saya. Terima kasih juga kepada Kemenpora dan Ridwan Kamil yang menjadi pembina kami di HWC 2016. Penghargan ini saya dedikasikan kepada orangtua dan juga kakak saya yang sudah mengajarkan saya sepak bola," tutur Eman saat memberikan sambutan.

"Terima kasih juga khusus tim futsal saya di Majalangka. Ini buah kerja keras kita semua. Saya pun ingin berbagi pengalaman dan ilmu kepada penyandang disabilitas serta orang-orang normal yang merasa kurang percaya diri. Kita harus ingat bahwa di balik kekurangan, ada kelebihan luar biasa yang kita miliki," ia menambahkan.