Sukses

Selain Nicky Hayden, 5 Rider MotoGP Ini Meninggal Secara Tragis

Nicky Hayden meninggal dunia pada Senin (22/5/2017) setelah ditabrak mobil.

Liputan6.com, Jakarta - Nicky Hayden meninggal dunia pada Senin (22/5/2017). Juara dunia MotoGP pada 2006 itu tutup usia setelah mengalami kecelakaan mengerikan di Italia.

Pria kelahiran Amerika Serikat itu mengalami cedera otak setelah ditabrak mobil kala tengah bersepeda di Rimini, Italia, 17 Mei lalu. Sebelum meninggal dunia, Nicky Hayden sempat koma selama lima hari.

Pembalap berjulukan The Kentucky Kid itu meninggal dunia pada usia 35 tahun. Dia meninggal di Rumah Sakit Maurizio Bufalini, Cesena, pada Senin pukul 7.09 waktu setempat.

Selain Nicky Hayden, ada lima pembalap lainnya yang meninggal secara tragis, baik itu di dalam atau luar sirkuit. Siapa saja? Lihat di halaman selanjutnya.

2 dari 6 halaman

Luis Salom

Pada 3 Juni 2016 di Sirkuit Catalunya, Barcelona, pembalap Moto2, Luis Salom tewas secara tragis di Sirkuit Katalunya, Montmelo Barcelona. Pembalap SAG Racing Team tersebut tidak dapat mengontrol motornya saat melibas tikungan ke-12. Ini membuat sesi latihan bebas untuk Moto2 terhenti.

Dia mengalami cedera serius usai menabrak dinding pembatas. Kepala tim medis Dr. Angel Charte mengatakan, sebelum menabrak dinding pembatas, Salom sudah mengalami serangan jantung. Hal itu yang membuatnya tidak bisa mengendalikan motor.

Salom meninggal dunia saat usianya masih 24 tahun. Tempat Salom terjatuh merupakan tikungan kedua terakhir Sirkuit Catalunya untuk balapan motor.

Karena meninggalnya Salom ini, pembalap Yamaha Valentino Rossi pun berdamai dengan Marc Marquez. Dia menilai banyak hal lebih penting di luar balapan.

3 dari 6 halaman

Marco Simoncelli

Pembalap asal Italia, Marco Simoncelli meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia pada MotoGP 2011.

Insiden itu terjadi saat pembalap yang terkenal bengal dan kerap membuat ulah ini tengah bersaing dengan Alvaro Bautista. Alvaro sukses melewati tikungan, sedangkan Simoncelli gagal dan motor Honda yang ditungganginya goyang hingga terjatuh.

Tragisnya, di belakang Simoncelli sudah ada Valentino Rossi dan Colin Edward. Kedua pembalap itu langsung menghantam Simoncelli. Helm balap Simoncelli pun lepas terkena hantaman yang cukup keras itu. Pembalap berambut kribo itu akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ke rumah sakit.

4 dari 6 halaman

Mike Hallwood

Legenda balap MotoGP saat masih bernama 500cc, Mike Hallwood mengalami kecelakaan tragis saat sedang mengendarai mobil bersama putrinya. Insiden ini terjadi pada 1981 saat usianya masih 41 tahun.

Hailwood merupakan pembalap Inggris yang turun tidak hanya di GP 500cc, tetapi ia juga membalap di Isle of Man dan juga balap mobil F1. Dia merebut juara dunia GP 500cc pada tahun 1962, 1963, 1964, dan 1965.

Atas prestasi dan nama besarnya, dia dianugerahi penghargaan medali perak MotoGP Wall of Fame yang diterima oleh istrinya Pauline Hailwood, pada tahun 2000.

5 dari 6 halaman

Shoya Tomizawa

Kecelakaan fatal juga menimpa Shonya Tomizawa pada ajang balap Moto2. Shoya yang saat itu berumur 19 tahun meregang nyawa dalam balapan Moto2 di Sirkuit Misano, San Marino, pada 2010 lalu.

Shonya mengalami kecelakaan tunggal yang membuatnya terjatuh. Tapi, tanpa sengaja di belakangnya sudah menanti Alex De angelis dan Scoot Redding. Pada kecepatan 230 km/jam, tubuh Tomizawa dihantam motor Alex dan Scott hingga kedua pembalap tersebut mental ke udara.

Nasib baik masih berpihak pada Alex dan Scoot yang selamat dalam kecelakaan tersebut. Sementara Tomizawa mengalami pendarahan hebat di lambung dan tulang iganya remuk. Cedera itulah yang mengakibatkan kerusakan fatal. Dua jam usai kecelakaan, dunia mendapatkan kabar nyawa Shoya Tomizawa tidak tertolong.

6 dari 6 halaman

Daijiro Kato

Daijiro Kato meninggal dalam sebuah kecelakaan pada balapan MotoGP di Sirkuit Suzuka, Jepang, 6 April 2003 lalu. Dia meninggal karena cedera otak.

Rider Jepang itu mengalami kecelakaan dahsyat setelah motor RC211V yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dalam kecepatan 200 km/jam dan hancur berkeping-keping di depan fansnya sendiri di lap keempat

Kato sempat bertahan hidup dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan menggunakan helikopter. Dua pekan setelah MotoGP Jepang, dunia mendapat kabar tentang kematian juara dunia GP 250 cc itu. Dia meninggal karena otaknya tak lagi mampu berfungsi setelah menabrak dinding pembatas lintasan sirkuit.