Liputan6.com, Gold Coast - Chef de Mission Indonesia, Achmad Budiharto, membantah sudah meremehkan India di Piala Sudirman 2017. Dia mengajak semua pihak menatap ke depan dan berbenah bersama.
Indonesia untuk pertama kali gagal melaju ke perempat final Piala Sudirman setelah menempati dasar klasemen 1D turnamen tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
Mereka kalah dalam selisih matches melawan India dan Denmark. Kondisi tersebut terjadi karena Jonatan Christie dan kawan-kawan dipermalukan India 1-4 pada duel pembuka, Selasa (23/5/2017).
Muncul dugaan Indonesia menyepelekan India. Sebab, komposisi tim banyak berubah pada laga selanjutnya versus Denmark. Di partai ini, mereka unggul 3-2.
"Tidak ada terpikir sama sekali memandang India sebelah mata. Justru kami sangat berhitung. Di hari pertama kami melihat kesiapan fisik dan mental pemain," ungkap Achmad, dilansir Badminton Indonesia.
Indonesia minimal menembus 8 besar Piala Sudirman sejak pertama kali digelar tahun 1989. Ajang pembuka itu sekaligus menjadi catatan terbaik tim merah putih yang membawa pulang trofi.
Momen Berbenah
Achmad menyatakan, keterpurukan kali ini memberi kesempatan PBSI untuk melakukan evaluasi. Sebab, dia merasa kegagalan di Piala Sudirman sebagai refleksi posisi Indonesia di pentas dunia.Â
"Fakta bicara, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini adalah hal yang memprihatinkan," tambahnya.
Advertisement