Sukses

Mourinho Merasa Bukan Siapa-Siapa di MU

Jose Mourinho enggan disandingkan dengan dua pelatih legendaris MU.

Liputan6.com, Jakarta Jose Mourinho melengkapi lemari trofi Manchester United (MU) dengan gelar Liga Europa 2016-17-- satu-satunya gelar yang belum pernah dirasakan MU selama ini. Meski demikian, The Special One merasa bukan apa-apa di tim Setan Merah.

Mourinho memang gagal mempersembahkan gelar Premier League bagi MU. Namun The Special One menukarnya dengan trofi Liga Europa yang diraih dengan mengalahkan Ajax Amsterdam 2-0 di Stockholm, Swedia, 25 Mei 2017 lalu. Meski gelar kasta kedua di kompetisi Eropa, Mourinho mengklaim trofi tersebut tetap terasa spesial bagi timnya.

Selain merupakan gelar Liga Europa pertama bagi MU, kemenangan atas Ajax juga mengantar Setan Merah ke babak utama Liga Champions pada musim depan. Ini berarti, perjudian yang dilakukan Mourinho dengan melepas posisi empat besar di Liga Inggris terbayar lunas dengan keberhasilan mengangkat trofi Liga Europa di Friends Arena.

Ini merupakan gelar ketiga yang dipersembahkan Mourinho bagi MU musim ini. Sebelumnya, The Special One telah mempersembahkan Piala Liga Inggris dan Community Shield. Gelar juara Europa League juga sekaligus menjadi trofi ke-25 yang berhasil diraih pria asal Portugal tersebut sepanjang karier sebagai pelatih.

Namun Mourinho tetap merasa belum apa-apa di MU. Dia juga enggan disandingkan dengan manajer sebelumnya, Sir Alex Ferguson dan Sir Matt Busby.

2 dari 2 halaman

Merasa Bukan Siapa-siapa

Seperti diketahui keduanya merupakan pelatih legendaris di mana Fergie telah merebut 27 trofi sebelum pensiun di usia 71 dan Busby merupakan pelatih yang memberikan gelar European Cup (Liga Champions) pertama, lima gelar liga, dan dua gelar Piala FA.

"Di klub ini, saya merasa bukan siapa-siapa," kata Mourinho dilansir The Sun.

"Apalagi Anda punya dua legenda, benar-benar legenda dalam kaitannya dengan gelar dan trofi--saya merasa bukan siapa-siapa," Mourinho menambahkan.

Meski demikian, jejak para pelatih hebat di MU tidak membuat Mourinho minder. Sebaliknya, peninggalan mereka membuat The Special One lebih termotivasi. 

"Saya selalu harus membuktikan. Saya merasa apa yang saya buat di klub ini belum cukup bagi saya untuk diterima di sini," kata mantan pelatih Chelsea tersebut.Â