Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung menjalani awal musim di Liga 1 dengan tidak meyakinkan. Hingga pekan ke-8, Persib hanya bertengger di peringkat ke-8 dengan 13 poin.
Memang ini baru awal. Persib juga tidak terpaut jauh dari posisi pertama yang dipegang PSM Makassar yang mengoleksi 17 poin.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, Persib Bandung sudah membuang banyak poin. Dengan rincian tiga kali menang, empat kali imbang, dan satu kali kalah, Persib memang tampak tidak punya masalah karena baru satu kali kalah.
Meski begitu, Persib membuang poin di empat kali hasil imbang. Utamanya saat imbang 2-2 melawan PS TNI dan Borneo FC. Jika tak berubah, tren ini bisa mengancam Persib yang berambisi jadi juara Liga 1.
Apa saja kesalahan-kesalahan mendasar Persib Bandung? Berikut Liputan6.com mencoba mengurainya:
1. Menjual Pemain Pilar
Persib Bandung cukup jor-joran di bursa transfer Liga 1. Persib memboyong tiga bintang, yaitu marquee player Michael Essien dan Carlton Cole serta bintang lokal Raphael Maitimo.
Pembelian lainnya, yaitu Sohei Matsunaga, Wildansyah, Supardi Nasir dan Achmad Jufriyanto. Sekilas pembelian ini cukup jitu.
Meski begitu, Persib sudah salah menjual beberapa pemain pilar yang sebenarnya bisa membantu tim. Sebut saja Marco Flores dan Samsul Arif.
Marco Flores menjadi petaka buat Persib saat dikalahkan Bali United 0-1. Sedangkan Samsul Arif mulai menanjak permainannya dengan Persela. Seharusnya dua pemain ini bisa dipertahankan manajemen.
Advertisement
2. Tidak Teliti Beli Pemain
Masih berkaitan dengan kesalahan pertama, Persib bisa disebut kurang teliti dalam membeli pemain. Manajemen Persib terlalu silau dengan kebintangan pemain.
Contohnya saat memboyong eks West Ham, Carlton Cole Maret lalu. Berstatus marquee player, Cole malah melempem dengan Persib.
Akhirnya, striker asal Inggris ini pun dipecat Persib. Manajemen menyebut bakal segera cari pengganti seorang striker tajam untuk mendampingi Sergio van Dijk.
Keberhasilan Persib mengangkat pemain muda seperti Febri Hariyadi seharusnya membuat Maung Bandung jeli membeli pemain. Selama tidak yakin dengan kualitas pemain asing, pemain lokal masih bisa dimanfaatkan.
3. Skuat Tidak Merata
Kekurangan Persib lainnya di Liga 1 musim ini juga terlihat dari skuat yang kurang merata. Persib Bandung terlalu banyak memiliki pemain tengah.
Alhasil, pelatih Djajang Nurdjaman pun kebingungan untuk menurunkan starter. Pemain berkualitas seperti Kim Jeffrey Kurniawan pun harus menunggu dengan sabar dapatkan jatah bermain.
Kehadiran Michael Essien dan Raphael Maitimo sempat membuat Djanur kebingungan. Meski belakangan, dia lebih suka cadangkan Essien dan mengedepankan Dedi Kusnandar.
Ada total 13 pemain tengah di skuat Persib. Akan lebih baik jika kelebihan pemain ini bisa dimanfaatkan untuk tambal lini belakang dan depan.
Lini belakang Persib saat ini hanya punya tujuh pemain yang siap. Sedangkan lini depan dihuni empat pemain. Bandingkan kondisi ini dengan PSM Makassar.
Mereka punya enam penyerang yang siap di lini depan. Sedangkan Madura United punya delapan pemain belakang yang siap di kompetisi. Persib sepatutnya pertimbangkan pemerataan skuat seperti ini.
Advertisement