Sukses

3 Alasan Juventus Rebut Juara Liga Champions

Juventus berpeluang merebut juara Liga Champions, jika mempertimbangkan beberapa faktor ini.

Liputan6.com, Jakarta - Juventus akan mencoba untuk merebut juara Liga Champions saat menghadapi Real Madrid di final yang berlangsung di Stadion Millenium Cardiff, Minggu (4/6/2017). Juventus sangat menginginkan trofi ini karena sudah menanti selama 22 tahun.

Juventus terakhir kali rebut juara Liga Champions pada 1995/96. Di final, Juventus kala itu mengalahkan Borussia Dortmund 4-2 lewat adu penalti setelah sama kuat 1-1 di babak normal.

Sejak itu, Juventus sebenarnya punya kans untuk kembali merebut juara. Namun usaha klub asal Turin ini selalu gagal karena kalah di laga pamungkas. Terakhir, Juventus kalah 1-3 dari Barcelona di final Liga Champions 2014/15.

Lalu bagaimana kans Juventus lawan Real Madrid? Ada beberapa alasan Juventus optimistis hadapi laga nanti, apa saja?

2 dari 4 halaman

1. Pertahanan Kokoh

Juventus boleh percaya diri menghadapi Real Madrid. Itu karena Nyonya Tua punya pertahanan super kokoh di bawah komando Giorgio Chiellini.

Hingga final, Juventus hanya kebobolan tiga kali. Itu terjadi di babak penyisihan grup dan laga semifinal melawan AS Monaco.

Barcelona yang menghadapi Juventus di perempat final pun dibuat gigit jari lewati pertahanan grendel ala klub-klub Italia. Padahal, Barcelona punya mesin gol yang menakutkan.

Statistik ini pantas membuat Juventus percaya diri menghadapi Madrid. Peluang skor imbang terbuka di final nanti. Jika dibawa ke babak adu penalti, kans Juventus menang cukup terbuka karena punya kiper hebat: Gianluigi Buffon.

3 dari 4 halaman

2. Semangat Tinggi

Juventus ada dalam semangat tinggi menghadapi Real Madrid. Selain ingin menuntaskan penantian 22 tahun, Juventus juga ingin samai rekor Inter Milan sebagai klub Italia yang merebut treble dalam satu musim.

Sebagai pemegang rekor juara Serie A, 43 kali; torehan Juventus belum lengkap tanpa ciptakan treble. Juventus pun tanpa kendala menghadapi final karena bakal diperkuat skuat terbaik.

Beberapa penggawa usung semangat balas dendam dengan kegagalan di Final Liga Champions 2014/15. Adapun pemain seperti Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain tertantang untuk menuntaskan misi tersebut.

Sederetan prestasi ciamik juga bakal menanti mereka jika juara. Mereka bakal patahkan rekor klub Spanyol yang sudah mendominasi gelar juara dalam satu dekade terakhir.

4 dari 4 halaman

3. Kutukan Juara Bertahan

Satu lagi hal yang pantas membuat Juventus optimistis adalah "kutukan" juara bertahan. Sejak berformat Liga Champions pada musim 1992/93, belum ada satu klub pun yang sukses menjadi juara secara beruntun.

Real Madrid ditantang untuk patahkan kutukan selama 25 tahun ini. Tentu, Madrid bukan tanpa peluang mematahkan kutukan ini, meski sulit dilakukan.

Selain itu, dari empat juara terakhir yang direbut Madrid di Liga Champions, Madrid selalu menang lawan klub Spanyol dan satu kali melawan klub Jerman, yaitu Bayer Leverkusen.

Seperti diketahui, dari dua final terakhir yang diikuti Madrid, Los Blancos selalu melawan Atletico Madrid. Madrid seakan sudah hafal sekali dengan Atletico sehingga dapat singkirkan mereka dua kali di laga final.

Meski Madrid juga pernah singkirkan Juventus pada final Liga Champions 1997/98, tapi tentu duel nanti bakal terasa berbeda. Bisakah Madrid patahkan kutukan?