Sukses

Juventus Vs Real Madrid, Misi Ukir Sejarah Berbeda

Stadion Nasional, Cardiff jadi arena pertarungan Juventus vs Real Madrid.

Liputan6.com, Cardiff - Juventus pantas lolos ke final Liga Champions musim ini, demikian juga dengan Real Madrid. Kedua tim berniat mengukir sejarah di kompetisi antarklub elite Eropa tersebut.

Real Madrid berhasrat mematahkan kutukan juara bertahan Liga Champions tak pernah mempertahankan trofinya di musim berikutnya. Hanya AC Milan yang mampu melakukannya pada 1992 dengan mempertahankan gelar Liga Champions (Piala Champions).

Lalu, Juventus berambisi mengakhiri 21 tahun paceklik tak pernah juara Liga Champions. Bianconeri juga ingin menyamai torehan klub Italia, Inter Milan, dengan meraih treble winner.

Peluang kedua tim untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar sama kuat. Los B0lancos berstatus tim tersubur di Liga Champions musim ini, sedangkan Bianconeri punya catatan tak terkalahkan sejak dari fase grup hingga final.

Duel Juventus kontra Real Madrid merupakan pertemuan dua klub raksasa Eropa. Jika Juventus berstatus penguasa Liga Italia, maka Real Madrid masih pemegang rekor juara Liga Spanyol terbanyak.



Kedua tim akan bertemu di final Liga Champions musim ini pada Minggu (4/6/2017) dini hari WIB. National Stadium, Cardiff, jadi arena pertarungan Juventus dan Real Madrid.

160 juta penonton dari 200 negara bakal menyaksikan partai sarat gengsi ini. Dengan dipimpin Felix Brych, wasit asal Jerman, laga final Liga Champions tahun ini patut dinantikan.

Juventus di bawah asuhan Massimiliano Allegri untuk kedua kalinya dalam tiga tahun membawa Bianconeri ke partai final Liga Champions. Pada 2015, Juventus takluk dari Barcelona dan sekarang ia tidak ingin kesempatan menjadi juara Liga Champions yang sudah di depan mata ini kembali buyar.



"Kami telah bekerja keras sepanjang tahun dan kemenangan-kemenangan pada musim ini merupakan semua upaya mencapai pertandingan ini. Kami perlu menang dan kami perlu memahami ketika akan ada saat-saat untuk menyerang dan saat-saat untuk bertahan," ujar Allegri, seperti dilansir ESPN.

"Kami harus memiliki keyakinan bahwa kami dapat membawa pulang piala itu dan kami harus 'jahat' untuk menghabisinya saat Real Madrid menawarkan peluang kepada kami," kata mantan pelatih AC Milan ini.

Pelatih Los Blancos, Zinedine Zidane, menepis anggapan anak-anak asuhannya dalam tekanan jelang final kontra Juventus. Ambisi besar untuk pertama kalinya mempertahankan gelar Liga Champions diharapkan tidak menjadi bumerang.



"Tidak ada tekanan," kata Zidane dalam sebuah konferensi pers. "Saya pikir Real Madrid tahu bagaimana mengatasi tekanan."

"Madrid selalu di bawah tekanan ini, saya pernah melihatnya sebagai pemain, dan juga sebagai pelatih," ujar Zidane.

Zidane mengakui bahwa semua orang memfavoritkan Real Madrid pada laga final ini. Namun, Zidane tetap merendah dan mengatakan tidak ada yang favorit dalam sepak bola, karena dalam satu pertandingan banyak hal bisa terjadi.



Secara head to head, dari 18 pertemuan itu kedua tim sama kuat. Juventus dan Real Madrid sama-sama mengantongi delapan kemenangan dan dua hasil imbang.

Menarik menantikan siapa pemenang duel sarat gengsi di Stadion Nasional, Wales. Yang jelas, baik Juventus atau Real Madrid, pemenangnya telah mengukit sejarah.