Liputan6.com, Cardiff - Sukses Juventus menembus final Liga Champions musim tak bisa dimungkiri salah satunya karena peran pemain muda bernama Paulo Dybala. Empat gol telah disumbangkan penyerang berjuluk La Joya tersebut di pentas ini, termasuk dua lesakan kala menyingkirkan Barcelona di perempat final lalu.
Didatangkan dari Palermo musim lalu, Dybala langsung nyetel dengan Juventus. Pemain 23 tahun sukses membuat publik 'Si Nyonya Tua' melupakan sosok Carlos Tevez yang memutuskan hengkang usai final Liga Champions 2015 silam.
Baca Juga
Pada musim perdana di Juventus, Dybala melesat dengan mengoleksi 19 gol di kancah domestik. Dia menjadi mesin gol utama kala itu.
Sayangnya, performa Dybala sedikit tenggelam saat dimainkan di Liga Champions. Diduga dia masih canggung tampil di ajang besar itu. Hanya satu gol mampu dikemasnya dari tujuh kali penampilan.
Musim ini, pelatih Massimiliano Allegri sedikit memodifkasi posisi bintang muda Argentina yang digadang-gadang bakalan menjadi penerus Lionel Messi tersebut. Dia tidak lagi menjadi striker, namun sedikit digeser ke belakangan menjadi penopang sang ujung tombak Gonzalo Higuain yang baru didatangkan dari Napoli.
Hasilnya, gol Dybala memang tak sebanyak musim lalu. Dia hanya membuat 11 lesakan di Serie A. Tapi secara permainan, dia malah semakin menonjol.
Advertisement
Semakin berkembang
Pemain yang terkenal dengan selebrasi 'Dybala Mask' itu menjadi motor utama serangan. Di Liga Champions musim ini, permainan Dybala juga terlihat lebih berkembang. Bukti konkret ialah empat gol yang berhasil diciptakan.
Aksi-aksi Dybala tentu sangat diharapkan Juventus dalam laga final melawan Real Madrid di Stadion Millennium, Cardiff, Sabtu, 3 Juni 2017, atau Minggu dini hari waktu Indonesia. Dia menjadi salah satu tumpuan untuk mengantarkan tim asal Turin merengkuh treble winners.
Advertisement