Sukses

Milo Minta Persiba Rekrut Pemain Baru

Milo menilai performa pemain Persiba Balikpapan tidak sesuai dengan keinginannya.

Liputan6.com, Balikpapan - Pelatih Persiba Balikpapan Milomir Seslija telah meminta manajemen untuk merekrut pemain baru. "Sudah ada empat nama pemain lokal yang diminta untuk direkrut Persiba," kata Manajer Persiba Bambang Suhendro di Balikpapan, baru-baru ini.

Bambang mengakui Milo kerap mengeluhkan performa pemain Persiba yang tidak sesuai dengan keinginannya. Selain itu, pelatih asal Bosnia ini juga mengkritisi kualitas para pemain Persiba U-23 yang belum memenuhi harapannya. Para pemain muda belum mampu melapis permainan seniornya dalam setiap pertandingan Liga 1 2017.

"Menurut dia, pemain kita kualitasnya kurang. Pemain U-23 memang jauh dari yang diharapkannya. Tetapi untuk merekrut, kuotanya sudah 29 pemain, tinggal satu pemain lagi," ucap Bambang.

Bambang mengatakan pihaknya berencana mengevaluasi pemain sesuai keinginan pelatih. Persiba masih mempertimbangkan keinginan mengontrak pemain sesuai kebutuhan dan kemampuan tim.

"Sudah berkomunikasi, ada beberapa pemain yang diminta ke manajemen. Cuma lihat ke depannya bagaimana, saya tahunya empat pemain baru," ujarnya.

Bambang belum mengomentari soal kualitas pemain asing Persiba hingga kini. Apakah perlu dipertahankan atau dipulangkan. "Kalau pemain asingnya apa mau ganti apa nggak, saya kurang tahu," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Kambing Hitam

Sementara itu, Milo enggan dijadikan kambing hitam atas buruknya performa Persiba. Dia menyebut permainan klub berjuluk Beruang Madu itu makin membaik dalam pertandingan terakhir.

Kalau ada yang harus dipermasalahkan, Milo menuding performa saat pertama kali proses pembentukannya. Seperti diketahui, Milo mengambil alih kursi pelatih Persiba di awal awal musim sejak ditinggalkan Timo Scheunemann.

Milo meminta pengurus Persiba tetap memberikannya kesempatan memoles tim hingga penghujung kompetisi. Dia menyatakan, Persiba membutuhkan sosok pelatih yang konsisten membangun tim dari semenjak awal hingga akhir. Pergantian terlalu sering seorang pelatih akan berdampak negatif dalam perkembangan suatu tim kesebelasan.

"Ini adalah penyakitnya sepak bola Indonesia, begitu prestasi turun, langsung ganti pelatih. Ini yang menyebabkan sulitnya tim berkembang, kalau terlalu sering ganti pelatih," tandasnya.