Sukses

Indonesia Rebut 5 Perak di Kejuaraan Bridge Asia Pasifik

Indonesia harus puas dengan 5 perak, sedangkan Tiongkok mendominasi perolehan emas di kejuaraan Bridge Asia Pasifik.

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Bridge Indonesia berhasil meraih 5 medali perak dari 6 nomor yang dipertandingkan dalam Kejuaraan Asia Pacific Bridge Federation (APBF) Ke-51 yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan pada 25 Mei-7 Juni 2017. Kelima medali tersebut masing-masing datang dari nomor Open, Senior, Ladies, Girls, dan Youth Pairs.
 
Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil meloloskan 4 nomor (dari 6 yang dipertandingkan) ke Kejuaraan Dunia. Keempat nomor itu adalah Open team dan Ladies team yang lolos ke Kejuaraan Dunia Bermuda Bowl dan Venice Cup pada Agustus 2017 di Lyon, Prancis. Sementara, Girls team dan Junior team bakal berlaga di Kejuaraan Dunia pada Agustus 2018 di Wujian, China.

Apresiasi tinggi diberikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI), Ekawahyu Kasih atas keberhasilan tim yang digawangi oleh manajer Handojo Susanto dan asisten manajer Hartono itu.
 
Menurutnya, para atlet yang bertanding telah berjuang secara maksimal dalam ajang yang diikuti 15 negara tersebut. Apalagi, lawan-lawan yang dihadapi merupakan kekuatan utama di Asia.
 
“Hasil yang diraih di APBF 2017 ini semakin membuat kami optimistis untuk bisa merealisasikan target dua emas di Asian Games 2018. Mengingat masa persiapan juga masih cukup panjang, kami yakin para pemain semakin terasah dengan mengikuti beberapa kejuaraan termasuk Kejuaraan Dunia,” ujar Ekawahyu seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
 
Ekawahyu mengatakan, Indonesia sebenarnya berpeluang rebut emas di empat nomor yang dipertandingkan di Asian Games 2018. Empat nomor yang dimaksud yaitu Mixed team, Mixed Pair, Supermixed team, dan Men Pairs.
 
“Tapi, kami secara konservatif tetap menargetkan bisa menyabet dua medali emas,” ujarnya.

2 dari 2 halaman

Perjuangan Timnas

Di APBF 2017, Senior team yang diperkuat Henky Lasut/Eddy Manoppo, Bambang Hartono/Bert Toar Polii dan Tanudjan Sugiarto sebenarnya berpeluang untuk meraih medali emas setelah tampil luar biasa dengan mendominasi sepanjang 20 sesi pertandingan. Akan tetapi, kesempatan itu pupus setelah tim Tiongkok mampu tampil optimal pada 4 sesi terakhir.
 
Pada nomor Open team, Indonesia yang diisi Denny Sacul/Franky Karwur, Robert Tobing/Taufik Asbi dan Bill Mondigir/Giovani Watulingas dengan NPC Santje Panelewan kembali digagalkan Tiongkok. Tim Indonesia pun harus puasa dengan meraih medali perak.

Di nomor Ladies, tim Indonesia yang diperkuat Lusje Bojoh/Joice Tueje, Kristina Wahyu Murniati/Suci Amita Dewi dan Rury Andhani/Conny E Sumapouw dengan NPC Hendra Railis juga meraih perak yang memang menjadi target sejak awal. Mereka kalah dari tim Tiongkok.
 
Sedangkan, Indonesia Girls yang diperkuat Elsya Ningtias/Fortina Mora Sibuea, Villa Rosa/Yessi Grasella dan Monica A Triana/Fransisca F Martanti dengan NPC Perry, meraih medali perak setelah kembali ditaklukan Tiongkok. Sementara, medali perak di Youth Pairs datang dari Andy Pramana/Restu Nurendra dengan NPC Kamto.
 
Untuk tim Junior Indonesia, yang diperkuat Ali Akbar/Mohammad Hasyimi, Andy Pramana/Restu Narendra dan Healtho B Argario/Zulfikar AP dengan NPC Jeldy Tontey, gagal meraih gelar juara. Akan tetapi, mereka berhasil lolos ke Kejuaraan Dunia Junior 2018.
 
Pada kesempatan sama, World Bridge Federation (WBF) juga memberikan penghargaan Merit Golden Medal kepada Ketua Dewan Pembina PB GABSI, Michael Bambang Hartono. Penghargaan yang diserahkan secara langsung oleh Presiden WBF Gianarrigo Rona itu diberikan atas keberhasilannya mewujudkan cabang olahraga bridge dipertadingkan di Asian Games 2018.