Liputan6.com, Jakarta - Kejutan terjadi pada hari ketiga Indonesia Open 2017. Unggulan pertama di nomor ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon, disingkirkan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, pada babak pertama dengan skor 16-21 dan 16-21.
Baca Juga
Advertisement
Tersingkirnya Kevin / Marcus dari Indonesia Open 2017 membuat pecinta bulu tangkis kecewa. Pasalnya, juara All England 2017 itu memiliki peluang besar untuk meraih gelar di depan publik sendiri.
Kevin / Marcus mengakui mereka tidak dalam kondisi 100 persen fit. Kevin tengah menderita cedera bahu sejak 7 Juni lalu. Otot bahunya sobek dan hingga kini masih dalam tahap pengobatan dari tim dokter PBSI.
Dalam pertandingan yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (14/6/2017), Kevin / Marus tampil di bawah permainan terbaiknya. Kevin tak selihai biasanya di depan net. Dia juga sangat berhati-hati melayangkan smes di area belakang lapangan. Sementara Marcus terlihat kesulitan mengcover lapangan, smesnya juga kurang akurat.
"Saya pribadi memang agak hati-hati mainnya. Sebelumnya saya pernah bilang kalau saya ada masalah, saya mengalami cedera bahu, ada otot yang sobek sedikit," ucap Kevin usai pertandingan.
"Soal beban sebagai tumpuan sih nggak ada, sepanjang permainan saya memang hati-hati di bola-bola belakang. Setiap smes, saya merasa sakit di bahu, tetapi ini tidak bisa dijadikan alasan kekalahan kami."
Kevin belum tahu kapan cederanya akan segera pulih. "Dokter tak memberi estimasi kapan cedera saya bisa sembuh, sekarang hanya disuruh maintain dan minum obat. Soal partisipasi di Australia Open minggu depan, masih kami diskusikan dengan pelatih," pungkasnya.
Tidak Enak
Sementara itu, marcus mengakui tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam laga hari ini. Ia menampik soal terlalu percaya diri karena di dua pertemuannya selalu menang atas Kim / Anders. Apalagi, lawan yang dihadapi adalah pasangan yang cukup bagus.
"Saya mainnya lagi nggak enak hari ini, memang ada kendala di angin, tetapi ini tidak bisa dijadikan alasan, karena lawan juga merasakan hal yang sama," ujarnya.
"Bermain di lapangan berangin, sebaiknya tidak boleh banyak mengangkat bola dan menyerang terus," imbuhnya.
Advertisement