Sukses

Murid Rossi Jadi Lawan Terberat Wahyu Aji di Balap Asia

Wahyu Aji membidik juara di kelas underbone 150 cc kejuaraan balap motor Asia (ARRC).

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan di kelas anyar underbone 150 cc yang diikuti pembalap Yamaha Indonesia, Wahyu Aji Trilaksana pada Kejuaraan Balap Motor Asia (ARRC) makin sengit. Wahyu Aji terus membuntuti pembalap Malaysia, Mohamad Akid di puncak klasemen.

Wahyu mengakui, Akid yang pernah berguru di VR46 Academy milik Valentino Rossi sebagai saingan terberatnya. Meski, dia mengaku tetap tak gentar menghadapi persaingan itu.

"Mungkin saingan saingan terberat Akid ya, dia baru pulang dari VR46 Academy milik Valentino Rossi. Dia pesaing pertama buat saya di kelas ini," ujarnya saat kunjungan ke Liputan6.com dan buka puasa bersama, Selasa (13/6/2017).

Secara umum, dia mengatakan persaingan di ARRC sangat ketat. Dia juga bersaing dengan pembalap Yamaha Indonesia lainnya, Anggi Setiawan juga ikuti program VR46 Academy pada Mei lalu.

"Bersama pembalap Indonesia juga sama-sama bersaing. Ini kelas baru,siapa yang jeli dengan setelan motor dan kondisi cuaca bisa menangkan balapan," kata Wahyu Aji.

Tonton video menarik di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Target ke Eropa

Wahyu mengatakan ingin selalu menjadi juara di semua kelas yang pernah diikutinya. Di balapan Asia, ini merupakan tahun ketiga pembalap asal Purwekerto itu ikut serta.

Pada 2016, dia sukses menjadi juara di kelas underbone 130 cc. "Setiap tahun ingin jadi champions. Naik ke 150 cc ingin juara juga. Mudah-mudahan tahun depan bisa naik ke 250 cc dan jadi juara juga," katanya.

"Target saya selalu ingin juara. Kalau bisa sampai ke kejuaraan Eropa, itu lebih baik lagi. Saya tak ingin sekadar balapan di setiap jenjang tapi buat sejarah," ucapnya, menambahkan.

ARRC 2017 menyisakan tiga seri lagi yaitu seri Indonesia, India dan Thailand. Wahyu mengaku sudah mengenal karakter semua sirkuit yang ada di Asia.

"Semua sirkuit di Asia saya suka, pas dengan karakter balap saya yang ada rolling speed dan tikungan speed corner. Sirkuit di Asia sudutnya besar-besar," kata pembalap berusia 23 tahun ini.