Liputan6.com, Jakarta - Hingga seri ketujuh MotoGP 2017, Marc Marquez masih kesulitan mempertahankan tingkat kecepatan. Itu yang membuat pembalap Repsol Honda tersebut baru meraih satu kemenangan.
Permasalahan yang dihadapi Marquez pun mirip dengan situasi pada MotoGP 2015. Kala itu ia kesulitan mengendalikan kekuatan besar RC213V. Akibatnya, The Baby Alien kerap terjatuh.
Baca Juga
Pemandangan sama kembali terlihat sepanjang agenda MotoGP Catalunya 2017. Sejak latihan bebas hingga sesi pemanasan jelang balapan, ia terjatuh enam kali. Untungnya, Marquez bisa melaju mulus saat balapan di Sirkuit Catalunya berlangsung.
"Saya tak tahu apakah itu rekor. Tapi saya tahu itu sangat sulit bagi Marc setelah akhir pekan yang rumit. Semua pembalap harus mengatasi degradasi ban dalam grip. Ini karena sebagian aspal sudah cukup lama dan suhu yang sangat tinggi," kata bos Honda, Livio Suppo, seperti dilansir Speedweek.
Ya, suhu tinggi menjadi rintangan yang harus dihadapi semua pembalap pada MotoGP Catalunya. Itu yang membuat ada tiga pembalap yang gagal menyentuh garis finis. Bahkan, pembalap seperti Valentino Rossi dan Maverick Vinales saja memilih untuk main aman.
Untung bagi Marquez dan Dani Pedrosa, ia tetap mampu bersaing dengan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso meski akhirnya kalah cepat. Namun, pencapaian Marquez dan Pedrosa yang mengamankan podium 2-3 tetap menjadi hasil sangat bagus.
Advertisement
Respons Honda
"Karenanya, strategi Dani dan Marc adalah bagaimana mengelola ban serta menjaga kecepatan yang baik. Dalam sesi latihan, menemukan ritme yang baik memungkinkan mereka berjuang demi podium. Mereka melakukan pekerjaan besar dan membawa dua podium," jelas Suppo.
Dengan hasil di Catalunya, Marquez dan Pedrosa kini mulai mengancam dua pembalap di depan mereka, yakni Maverick Vinales dan Dovizioso. Marquez yang unggul empat poin atas Pedrosa hanya terpaut 16 poin dari Dovizioso dan 23 poin dari Vinales.
"Kedua pembalap mampu menyelesaikan balapan yang sangat sulit di podium. Pole Dani juga sangat hebat. Kami tahu Dovi hanya menunggu saat yang tepat untuk menyerang ketika ia berada di belakang Dani. Top speed-nya sangat baik dan ia mampu menghindari pengereman keras," imbuh Suppo.
Advertisement