Liputan6.com, Jakarta Dalam sepak bola modern sekarang ini, pemain sepak bola diwajibkan tak terpaku cuma di satu posisi saja. Mereka minimal bisa memainkan dua peran berbeda untuk menjalankan formasi cadangan pelatih di tengah lapangan.
Lihatlah Cristiano Ronaldo. Bintang Real Madrid itu betapa mengerikan kala bermain di sisi sayap. Kecepatan dan skill olah bolanya membuat lawan bahkan terpaku.
Baca Juga
Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, kecepatan Ronaldo berkurang. Musim ini, dia bermain sebagai goal getter. Hasilnya? Ronaldo sukses kemas 38 gol di semua kompetisi untuk Madrid.
Nah, beberapa pemain harus mencoba improve diri sendiri pada musim depan. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Â
Simak video menarik berikut ini:
5. John Stones - Gelandang Bertahan
Selama bermain di Everton, Stones terkenal sebagai bek tengah yang tangguh. Namun, posisinya belakangan jadi pertanyaan kala pindah ke Manchester City.
Stones harus mengikuti gaya yang diterapkan Guardiola. Dia bisa saja sedikit maju ke depan sebagai gelandang bertahan atau sentral yang bisa memutus alur serangan lawan dari tengah.
"Dia adalah pemain yang kuat dalam penguasaan ola dan memiliki semua atribut sebagai pemain. Dia punya kemampuan bermain sebagai gelandang tengah. Dia belum melakukannya, tapi saya bisa memainkan peran itu di timnas," ungkap Manajer Inggris, Gareth Southgate.
Advertisement
4. Alexis Sanchez – False Nine
Apapun kabar yang tengah menghampiri Alexis Sanchez di Arsenal, seperti menyebutkan kalau klub mana saja bisa diperkuatnya. Itu karena dia merupakan pemain yang serbaguna.
Memainkan posisi sayap pada musim pertamanya bersama Arsenal, pemain asal Cile itu terus berevolusi dan musim lalu bahkan bermain sebagai striker tengah. Dia berhasil menyingkirkan nama Olivier Giroud.
Kenyataannya itu berhasil saat dia mengemas 24 gol untuk Arsenal. Kondisi tersebut mungkin akan makin menggila andai bermain dalam skema false nine.
Alexis bisa berkeliaran di manapun mencari ruang pada lini depan. Akhir musim bisa jadi bukti kesuksesannya bermain dalam posisi tersebut.
3. Sergi Roberto – Gelandang Sentral
Setelah cabutnya Dani Alves, Luis Enrique membuat Sergi Roberto untuk jadi pilihan utama. Tapi, bukan sebagai gelandang sentral, tapi sebagai bek kanan. Roberto sendiri dikabarkan tak suka dimainkan dalam posisi tersebut.
Dia ingin kembali bermain sebagai gelandang, seperti saat meniti karier di Barcelona B. Masuk akal, sebab, dia punya kemampuan untuk menggiring bora dan jadi pusat perhatian. Dia juga tahu bagaimana cara untuk membuka ruang, dan enam assists-nya di La Liga jadi bukti.
Mendapatkan menit bermain di Barcelona jelas tak mudah. Apalagi dia akan bersaing dengan Andres Iniesta dan Sergio Busquets. Namun, Roberto bisa menawarkan sesuatu, apalagi dengan masuknya Ernesto Valverde.
Advertisement
2. Paul Pogba - Gelandang Serang
Debut kembalinya Paul Pogba di manchester United belakangan gemilang dengan raihan Piala Liga dan Liga Europa. Pemain Prancis itu akhir-akhir ini seperti menikmati peran yang dibebaskan oleh Jose Mourinho.
Saat perkuat Juventus, Pogba punya posisi yang sama dengan akhir-akhir musim di MU. Dia bisa mendapatkan permainan terbaik dengan sebagai penghubung pertahanan untuk menyerang, mengalirkan bola dan memberi assist untuk striker.
Mourinho mungkin harus mempertahankannya dengan posisi itu. Karena dia juga sudah sadar memberi Pogba posisi CM tak terlalu mengeluarkan kemampuannya.
1. Eden Hazard - False Nine
Hazard benar-benar tampil apik musim lalu dengan kembali ke performa terbaiknya. Taktik Antonio Conte yang menempatkannya sebagai penyerang sayap sepertinya sukses.
Hal ini sudah bisa membuktikan kalau Hazard berpotensi akan lebih menggila andai digeser jadi penyerang bayangan alias false nine. Dia pernah diberi posisi itu beberapa kali setelah Diego Costa absen.
Hasilnya? Dia berhasil mebobol gawang Bournemouth dan Leicester City. Dia bisa mengeksplor diri dengan peran bebas seperti itu. Dengan Diego Costa yang menuju pintu keluar Stamford Bridge, Hazard berpotensi punya posisi itu musim depan. (I. Eka Setiawan)
Advertisement