Sukses

Bek Anyar MU Tak Pikirkan Nilai Transfer

Lindelof menjadi solusi minimnya stok bek tengah MU.

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) harus merogoh kocek 35 juta euro (Rp 513 miliar) untuk mendaratkan Victor Lindelof dari Benfica pada bursa transfer musim panas ini. Untuk ukuran pemain seperti Lindelof, itu adalah nilai yang sangat besar.

Maklum, sebelum dikaitkan dengan MU, nama Lindelof begitu jarang terdengar. Karenanya ada kekhawatiran Lindelof, yang akan  diduetkan dengan Eric Bailly, terbebani dengan besar biaya transfernya.

Mengenai hal itu, Lindelof yang masih berusia 22 tahun langsung angkat bicara. Ia berjanji akan memberikan upaya terbaiknya demi membantu Setan Merah mencapai tujuan.

"Saya tak memikirkannya. Saya di sini untuk bermain dan tampil sebaik mungkin bagi Manchester United. Itu bukan sesuatu yang saya gunakan untuk menghabiskan waktu. Itu tidak penting bagi saya. Itu hanya berarti bahwa klub benar-benar menginginkan saya," ujar Lindelof, dilansir Manchester Evening News.

Sejatinya, MU sendiri sudah tertarik meminang Lindelof sejak bursa transfer musim dingin 2017. Tapi saat itu mereka khawatir dengan biaya transfer. MU juga masih puas dengan penampilan Phil Jones dan Marco Rojo.

Keertarikan MU muncul setelah Lindelof tampil mengesankan bersama Benfica. Sejak debut bersama tim utama pada 2013/2014, bek asal Swedia itu telah dimainkan dalam 73 pertandingan.

2 dari 2 halaman

Kebanggaan Lindelof

Ia juga ikut merasakan kesuksesan Benfica meraih empat gelar Liga Portugal, dua Taca de Portugal, tiga Taca de Liga, dua Piala Super Portugal, dan dua kali runner-up Liga Europa. Bahkan, ia juga sukses membawa Swedia menjuarai Piala Eropa U-21 2015 di Republik Ceko.



"Saya bangga dan bahagia telah diberi kesempatan ini. Tapi saya membutuhkan beberapa hari agar semuanya tenang. Lalu saya akan lebih bahagia lagi. Semuanya terjadi dengan cepat. Datang ke Liga Inggris, dan salah satu klub terbesar di dunia, ini mimpi yang jadi kenyataan," kata Lindelof.

Kehadiran Lindelof jelas membuat pelatih Jose Mourinho lega. Pasalnya, salah satu kendala yang dihadapi MU pada musim 2016/2017 adalah minimnya stok bek tengah. Ia pun sampai beberapa kali memasang Daley Blind yang sejatinya bek sayap sebagai bek tengah.