Liputan6.com, Jakarta - Pergelaran Indonesia Open 2017 berakhir sudah. Turnamen super series premier yang menawarkan total hadiah US$ 1 juta itu digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), 11-18 Juni 2017
Tiongkok meraih dua gelar di Indonesia Open 2017 melalui nomor ganda putra dan ganda putri. Sementara tiga nomor lainnya diraih India, Jepang, dan Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kami bersyukur bahwa pelaksanaan turnamen bisa berjalan dengan lancar dan sukses dan tidak ada sesuatu kendala berarti. Dari awal, kami sudah berupaya untuk memindahkan venue dari Istora ke JCC, sempat ada kendala di beberapa hari awal, tapi semuanya bisa diatasi," kata Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto, di Jakarta seperti dinukil dari Djarum Badminton, Selasa (20/6/2017).
Kesuksesan tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk kembali menggelar Indonesia Open di JCC pada tahun depan. Dengan catatan, Istora Senayan belum siap digunakan.
"Sangat memungkinkan, tahun depan ada dua turnamen besar. Ada premier of premier di awal bulan Juli, kandidat utamanya tetap berharap bisa menggunakan Istora. Tapi belum tahu apakah kita akan mendapat izin atau tidak, JCC bisa menjadi salah satu cadangan," ucap Achmad.
"Tetapi, bukan hal mudah untuk menaklukkan JCC menjadi venue ideal buat bulu tangkis. Butuh kerja keras yang luar biasa, beberapa masukan menjadi mention tersendiri untuk kami dan semoga ini yang pertama dan terakhir kita menggelar turnamen di bulan puasa," pungkas Achmad.
JCC dipilih PBSI sebagai venue Indonesia Open 2017 karena Istora Senayan tengah dalam renovasi untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.
Â