Liputan6.com, Surabaya - Promotor seni bela diri campuran atau MMA, ONE Championship menggelar pertarungan perebutan juara dunia kelas terbang di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia pada 29 Juli 2017 antara Kairat Akhmetov menghadapi Adriano Moraes. Duel itu berlangsung di GOR Kertajaya Arena.
Bertajuk One: Conquest of Kings, One Championship antusias dengan penyelenggaraan di Surabaya. Selain duel Kairat Akhmetov kontrak Adriano Moraes, pertarungan sengit lain juga bakal digelar.
Baca Juga
Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, mengaku senang karena merasakan atmosfer luar biasa kala mengunjungi Indonesia. Apalagi, pertarungan kelas dunia ONE Championship akan tersaji di Surabaya.
"Kami akan hadir secara langsung dan siap menampilkan seni bela diri paling otentik di dunia. Kami merencanakan pertarungan utama yang mendebarkan, dengan Juara Dunia Kelas Terbang ONE, Kairat Akhmetov yang akan menghadapi Juara Sementara, Adriano Moraes, pada pertarungan ulang pertama mereka untuk memperebutkan gelar raja di divisi tersebut," kata Chatri Sityodtong.
Kairat Akhmetov dari Kazakhstan tak terkalahkan di dalam ring pertarungan bela diri campuran. Ia mencatatkan rekor tanpa cacat 23-0 selama enam tahun lebih karirnya di kelas profesional.
Juara Dunia Sementara Kelas Terbang ONE Adriano “Mikinho” Moraes kehilangan gelarnya saat bertemu Kairat Akhmetov pada bulan November 2015, dengan kalah angka. Itu adalah pertarungan yang ketat, namun kemampuan gulat Akhmetov terbukti sulit untuk dikalahkan, bahkan untuk atlit sekaliber Moraes. Sebagai seorang juara, Moraes sangat berbakat dan dominan, dan jarang mendapatkan perlawanan di dalam ring ONE Championship. Dalam pertarungan terakhirnya, Moraes mempertahankan gelar Juara Dunia Kelas Terbang Sementara berkat kemenangan terhadap Tilek Batyrov. Pertarungan ulang melawan Akhmetov akan memastikan pemilik emas ONE Championship pada pertarungan penentuan gelar yang ditunggu-tunggu.
Untuk pertama kalinya juga, Pertarungan Silat Tradisional akan diadakan pada ONE: CONQUEST OF KINGS, dengan menampilkan keindahan dan keotentikan jurus-jurus pertarungan Indonesia kuno di depan para ahli bela diri Asia. Para pesilat top, Khamid Wichaksana dan Muchamad Fauzi akan menampilkan kemampuan terhebatnya di depan para penonton yang mengharapkan aksi-aksi seni bela diri tradisonal yang otentik.
Advertisement
ONE: Conquets Of Kings
Atlet seni bela diri profesional berusia 32 tahun, Toni “Dynamite” Tauri yang berasal dari Utti, Finlandia adalah salah satu petarung yang akan turun di divisi Kelas Bantam ONE Championship. Ia memiliki rekor 11 kali kemenangan dan 5 kali kalah, serta satu seri, dengan delapan kali kemenangannya diperoleh secara impresif dengan kuncian.
Spesialis gulat yang disegani, Tauru adalah mantan Juara MMA Eropa dan telah menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menghabiskan lawannya dengan teknik
tingkat tinggi. Saat ini, Tauru akan menghadapi Leandro Issa. Leandro “Brodinho” Issa sendiri adalah pemegang sabuk hitam juara dunia Brazilian jiu-jitsu berusia 33 tahun asal Sao Paulo, Brazil, yang berlatih dan berkompetisi di Evolve Fight Team di Singapore.
Dengan rekor 13 kemenangan dan enam kekalahan, termasuk sembilan kemenangan dengan kuncian dan satu dengan knockout, Issa telah membuktikan sebagai kompetitor yang menyenangkan dengan kegemarannya mempersembahkan kemenangan spektakular. Pelopor divisi Kelas Bantam ONE Championship, Issa akan kembali ke ring dengan menghadapi Toni Tauru.
Marcin Prachnio adalah atlit bela diri asal Polandia dengan rekor professional 12-2 yang impresif. Ia tengah sukses meraih tujuh kali kemenangan beruntun, termasuk lima kemenangan dengan technical knockout. Saat ini ia tak terkalahkan dalam ONE Championship, dan setelah sukses melewati tiga tantangan ketat melawan Alexandre Machado, Leandro Ataides dan yang terakhir Jake Butler. Prachnio saat ini telah siap untuk kembali ke ring ONE Championship untuk membuktikan klaimnya sebagai salah satu penantang terhebat di Kelas Menengah. Penantang Prachnio selanjutnya adalah sang veteran, Gilbert Galvao.
Gilberto “Giba” Galvao adalah atlit veteran bela diri berusia 35 tahun asal Sao Paolo, Brasil dengan pengalaman berlimpah di olah raga bela diri campuran ini. Penantang paling solid di kelas menengah, Galvao kebanyakan bertarung di Brazil dan telah mencatatkan 29 kali kemenangan dimana lebih dari setengahnya diakhiri dengan
kuncian.
Di petarungan terakhirnya, Galvao melakukan debut promosinya dengan kemenangan menawan melawan petarung veteran asal Jepang, Tatsuya Mizuno.
Pegulat tak terkalahkan ini akan kembali dan akan menghadapi Marcin Prachnio.
Atlet bela diri Indonesia, “The Terminator” Sunoto adalah petarung di kelas Bantam
ONE Championship dengan rekor pertarungan professional 6-3. Dengan
kecenderungannya untuk bergulat, tiga dari enam kemenangannya diraih dengan
kuncian. Petarung berusia 32 tahun ini diketahui sebagai kompetitor yang agresif yang tak akan mundur menghadapi tantangan. Pertarungan selanjutnya Sunoto akan menghadapi Rocky Batolbatol.
Rocky Batolbatol asal Filipina adalah mantan petinju professional yang telah beralih ke seni bela diri campuran. Petinju Filipino ini secara konsisten menggunakan berbagai kombinasi serangan untuk mendapatkan knockout yang sepktakuler dan akan mencari cara menghentikan lawan selanjutnya. Di pertarungan terakhirnya Batolbatol gagal meraih kemenangan saat melawan bintang muda, Christian Lee. Ia akan memastikan kedua tangannya kembali bertarung, kali ini melawan Sunoto asal Indonesia yang telah membuktikan sebagai ahli bergulat.
Petarung bela diri campuran masa depan, Jerome S. Paye asal Jakarta, Indonesia
telah meraih berbagai hasil di karir profesionalnya, dengan rekor 2-3. Melakukan debut ONE Championship di bulan Februari 2016, Paye menunjukkan berbagai teknik yang bagus, menyulitkan lawannya dengan berbagai serangan kombinasi. Dengan kemampuannya untuk menciptakan pertarungan yang sulit untuk setiap penantang, Paye akan menghadapi Yodsanan Sityodtong untuk mencari kemenangan pertamanya di dalam ring ONE Championship.
Mantan Juara Dunia Tinju WBA berusia 42 tahun, Yodsanan “Little Tyson” Sityodtong
asal Thailand dikenal memiliki tinju yang bertenaga, dengan kemampuan memanfaatkan tangannya yang berat untuk menghentikan lawannya melalui kombinasinya yang khas. Dengan 47 kali kemenangan KO di karir tinju dan ketiga
kemenangannya di ajang bela diri campuran dengan metode yang serupa, semoga
Sityodtong selalu waspada dalam menghabisi lawannya. Dengan kemenangan di dua pertarungan berturut-turut, Sityodtong akan mencari kemenangan ketiganya melawan Jerome S. Paye.
Advertisement