Liputan6.com, Jakarta - Transfer jadi elemen penting dalam kelanjutan karier pemain sepak bola. Klub yang tepat akan membawa ke puncak penampilan, tapi itu juga berlaku sebaliknya, karier pemain bisa rusak.
Sepak bola bisa menjadi sebuah permainan yang kejam kalau sudah seperti itu. Hal ini karena pada satu sisi bisa membawa Anda ke ketinggian dan ketenaran, tapi ada kalanya bisa terjerembab. Tak sedikit mereka yang terjerembab karena salah mengambil keputusan.
Baca Juga
Emmanuel Petit yang pindah ke Barcelona jadi contohnya. Bermain dengan gemilang dengan persembahkan gelar ganda untuk Arsenal, Petit malah menerima hasutan Barcelona pada 2000.
Barcelona kala itu membayar 7 juta pounds untuk datangkan Petit dari Arsenal. Akan tetapi, pada musim pertamanya, dia malah menjadi pemain bertahan. Dia juga melalui rangkaian cedera dan gagal mendapat tempat reguler.
Dalam biografinya, Petit juga mengungkapkan fakta bahwa manajer Barcelona kala itu, Lorenzo Serra Ferrer bahkan tidak tahu posisi apa untuknya. Dia akhirnya kembali ke London dengan gabung Chelsea. Namun ia gagal menghidupkan kembali kariernya setelah mengalami masalah lutut yang berulang dan akhirnya pensiun pada 2004.
Nah selain Petit ada lima nama lain yang salah pindah klub dan berakibat sangat fatal. Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Mario Balotelli – Liverpool
5. Mario Balotelli – Liverpool
Balo dikenal kontroversial saat perkuat Manchester City. Tapi di luar aksinya itu, pemain Italia tersebut tampil gemilang saat dipinjamkan ke AC Milan pada 2013 lalu.
Siapa sangka kalau Balotelli sukses mengemas 26 gol sepanjang musim 2013-2014. Liverpool ternyata tertarik mendatangkan jasanya dengan mengeluarkan uang 16 juta pounds untuk gantikan Luis Suarez.
Akan tetapi, langkah itu dirasa salah bagi Balo. Dia cuma mengemas empat gol dalam 28 laga dan disebut-sebut sebagai salah satu pemain terburuk The Reds.
Apesnya, seperti tak ada lagi yang mau menampung Balotelli. The Reds kemudian menyudahi kontraknya dengan Balo dan melepas ke OGC Nice dengan gratis. Di Prancis, dia sukses perbaiki reputasi kariernya dengan mengemas 15 gol dalam 23 laga.
Advertisement
Robinho - Manchester City
4. Robinho - Manchester City
Sebelum Neymar, ada Robinho yang menunjukkan kemampuan menggiring bola magis sambil memiliki mata yang tajam untuk mencetak gol pada saat yang bersamaan. Dia ditempa di Santos dan disebut-sebut menjadi 'The Next Ronaldo'.
Dia kemudian didaratkan oleh Real Madrid pada tahun 2005. Robinho sangat terkesan karena membuat lebih dari 100 penampilan untuk klub selama tiga musim di Spanyol. Namun, ia jadi korban saat Madrid ingin membawa Cristiano Ronaldo pada 2008.
Frustrasi, Robinho kemudian minta pergi ke Manchester City. Dia diresmikan sebagai pemain City dengan menandatangani kontrak senilai 42 juta euro. Meski memiliki kemampuan hebat, ia gagal menyesuaikan diri dengan iklim sepak bola di Inggris dengan hanya membuat 40 penampilan untuk City.
Robinho kemudian hijrah kle AC Milan, tapi tetap gagal tampil menonjol seperti yang diharapkan. Sejak saat itu, namanya perlahan-lahan tenggelam.
Anderson - Manchester United
3. Anderson - Manchester United
Anderson sepertinya akan menyesali kepindahannya dari Porto ke Man United pada 2007. Sebenarnya dia memiliki empat gelar liga, dua Piala Liga kala perkuat Red Devils.
Kendati begitu, ironinya adalah dia tidak sepenting pemain lainnya bagi United. Anderson adalah pemain yang bertalenta, tapi tak pernah jadi sorotan utama.
Dia tidak pernah mencapai ketinggian yang diharapkan darinya. Dia akhirnya kembali ke Brasil pada tahun 2015 dan gabung Internacional.
Advertisement
Andriy Shevchenko - Chelsea
2. Andriy Shevchenko - Chelsea
Dunia berada di kakinya saat Andriy Shevchenko bergabung dengan Chelsea dari AC Milan. Dia seperti menentukan sendiri masa depannya yang menurun.
Shevchenko adalah salah satu striker terbaik di dunia selama waktunya bersama Milan. Dia memenangi Liga Champions, Scudetto dan juga memenangkan Balon D'Or pada 2004.
Dia mencetak 127 gol untuk Milan di semua kompetisi sebelum menyelesaikan transfer senilai 43 juta euro ke Chelsea. Namun, Sheva gagal tampil baik di Liga Inggris.
Bahkan dia tidak berhasil mencapai angka ganda dalam hal gol selama dua musim di Stamford Bridge. Kariernya dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk bahkan meski sempat dipinjamkan ke AC Milan lagi pada tahun 2008. Dia akhirnya kembali ke klub masa kecilnya, Dynamo Kyiv dan menikmati hari-hari terakhirnya, sebelum pensiun.
Kaka - Real Madrid
1. Kaka - Real Madrid
Diperdebatkan sebagai salah satu keputusan transfer terburuk, Kaka benar-benar bikin kariernya jatuh ke bumi. Hal ini terjadi saat ia meninggalkan AC Milan menuju Real Madrid pada tahun 2009.
Selama berada di Milan, Kaka adalah salah satu yang terbaik. Dia merupakan bagian penting dari tim Milan yang mendominasi Italia dan Eropa. Pemain asal Brasil itu memenangkan penghargaan Serie A pada musim debutnya bersama AC Milan pada 2003.
Pada tahun 2009, Kaka menyelesaikan transfer 65 juta euro ke Bernabeu, tapi gagal memenuhi ekspetasi. Cedera berulang dan beberapa aksi yang mengecewakan jadi penyebab.
Pemain Brasil itu kemudian hanya jadi penghuni bangku cadangan sebelum akhirnya menjalankan karier di MLS bersama Orlando City. Kaka jadi contoh bahwa sepak bola seperti kehidupan; ada kalanya di atas dan juga bawah. (I. Eka Setiawan)
Advertisement