Sukses

Tontowi / Liliyana Bakal Lebih Selektif Pilih Turnamen

Usia yang tidak muda lagi menjadi alasan Tontowi / Liliyana untuk lebih selektif memilih turnamen.

Liputan6.com, Sydney - Meski masih menjadi ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir menyadari kondisi mereka sudah tidak lagi seperti dulu. Pasangan asuhan pelatih Richard Mainaky ini telah meraih impian terbesarnya, yakni medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Tahun lalu, Liliyana mengalami cedera lutut kanan yang mulai dirasakannya saat mengikuti kejuaraan China Open Super Series Premier 2016. Di tengah cederanya tersebut, Liliyana masih bisa menjadi juara. Bahkan, pekan selanjutnya, ia dan Tontowi juga naik podium juara di Hong Kong Open Super Series 2016.

Setelahnya, Liliyana fokus pada pemulihan cederanya dan absen di sejumlah pertandingan. Tontowi / Liliyana lalu meraih gelar juara di kandang sendiri dalam ajang Indonesia Open Super Series Premier 2017. Perjuangan Tontowi / Liliyana merebut gelar Indonesia Open untuk kali pertama tidaklah mudah.

Usai merebut gelar juara, Tontowi / Liliyana keesokan harinya langsung terbang ke Sydney untuk mengikuti Australia Open Super Series 2017. Dengan absennya mereka di sejumlah turnamen, peringkat Tontowi / Liliyana sempat merosot ke posisi sembilan dunia. Gelar di Indonesia Open 2017 membuat peringkat Tontowi / Liliyana meroket enam tingkat ke posisi tiga dunia.

Namun, penampilan Tontowi / Liliyana di Australia Open tidak maksimal. Mereka dihentikan Tan Kian Meng / Lai Pei Jing dari Malaysia di babak pertama dengan skor 17-21 dan 16-21. Padahal di Indonesia Open, Tontowi / Liliyana mengalahkan Tan / Lai dalam dua game langsung 21-18 dan 21-16.

Tontowi / Liliyana tidak memungkiri jika kurangnya waktu recovery menjadikan kondisi tubuh mereka belum kembali pulih.
"Saya dan Tontowi mau berdiskusi lagi dengan pelatih mengenai rencana pertandingan ke depannya. Kami mau lebih selektif memilih pertandingan. Jika pada pertandingannya dari babak awal sampai akhir sangat menguras fisik dan stamina, maka kami akan mempertimbangkan untuk ikut di pertandingan setelahnya," kata Liliyana di Sydney Olympic Park Sports Centre, Jumat (23/6/2017).

"Pertimbangannya, apakah kami bisa tampil maksimal atau tidak di turnamen setelahnya itu? Kalau tidak memungkinkan, ya mending tidak usah ikut. Kami sadar usia kami tidak muda lagi, kami harus bisa melihat situasi untuk tetap menjaga kondisi tubuh kami,” tambahnya.

 

2 dari 2 halaman

Didukung

Rencana Tontowi / Liliyana didukung penuh pelatih Vita Marissa. Mereka akan duduk bersama untuk membahas kembali jadwal pertandingan selanjutnya.

"Sekarang ini kami memang harus melihat kondisi dan situasi. Dengan keadaan Tontowi / Liliyana seperti ini, semua bisa berpengaruh. Kemarin kan Liliyana masih dalam masa pemulihan, persiapan Tontowi pun belum full karena baru pulang dari Piala Sudirman," papar Vita yang mendampingi Tontowi/Liliyana bertanding di Australia Open.

Sepulangnya dari Australia Open Super Series 2017, Tontowi / Liliyana kembali mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia 2017 yang akan berlangsung di Glasgow, Skotlandia, pada Agustus mendatang. Tontowi / Liliyana punya waktu satu bulan lebih untuk memulihkan kondisi mereka serta mengikuti program persiapan kejuaran dunia yang lebih intens.

Simak video menarik berikut ini: