Liputan6.com, London - Manajer Arsenal, Arsene Wenger menolak dengan keras penggunaan teknologi video (VAR) yang membantu tugas wasit dalam pertandingan. Ia merasa alat tersebut hanya membuat pertandingan menjadi tidak alami.
VAR pertama kali digunakan FIFA dalam Piala Konfederasi 2017. Teknologi ini memungkinkan wasit untuk mengubah keputusan dengan bantuan rekaman video dari pinggir lapangan.
Baca Juga
Salah satu yang menjadi kontroversi adalah ketika Chile menang 2-0 atas Kamerun. Gol Vargas disahkan namun harus menunggu semenit karena wasit memastikannya melalui VAR.
"Pertanyaannya, sampai sejauh mana kita menggunakan teknologi ini? Saya pikir VAR cukup untuk menentukan offside atau gol sah atau tidak, bukan keputusan lain," kata Wenger seperti dilansir Evening Standard.
"Soal penalti rasanya tidak perlu pakai VAR. Toh jika ada 10 orang melihat pelanggaran melalui video, ada lima orang bilang penalti dan sebaliknya bilang tidak," ujar manajer asal Prancis tersebut.
Wenger berharap FIFA mempertimbangkan lagi penggunaan VAR di masa mendatang. "Mari buat pertandingan sesederhana mungkin. Wasit tidak bisa menghentikan alur pertandingan secara tiba-tiba karena ada VAR."
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini.