Sukses

MotoGP: Ducati Masih Sabar Tunggu Kebangkitan Lorenzo

Ducati belum menyerah soal performa buruk Lorenzo di MotoGP 2017.

Liputan6.com, Barcelona - Jorge Lorenzo bisa disebut merusak kebahagiaan Ducati di MotoGP 2017. Saat ada dua pembalap mereka yang mulai meramaikan persaingan, Lorenzo malah masih kesulitan beradaptasi dengan motor Desmosedici GP17.

Padahal, Ducati punya harapan besar kepada Lorenzo di MotoGP 2017. Mereka membajak Lorenzo dari Yamaha karena ingin kembali menjadi tim yang bersaing demi juara dunia. Sayangnya, keinginan tim pabrikan asal Italia itu masih belum terkabul hingga kini.

Hasil buruk terkini didapat Lorenzo pada MotoGP Belanda 2017 di Sirkuit Assen, Minggu (25/6/2017). Start dari urutan ke-21, pembalap asal Spanyol itu finis di posisi ke-15. Bahkan, ia sempat dioverlap Valentino Rossi, pembalap yang merebut podium juara.

"Kami memiliki semua kesabaran yang diperlukan untuk menunggu Lorenzo. Kami memiliki banyak kepercayaan kepada pembalap dan tak perlu dipertanyakan. Motor kami memiliki karakteristik yang berbeda dari Yamaha meski telah kompetitif," kata Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, dikutip Tuttomotoriweb.

Hingga balapan kedelapan musim ini, baru satu podium yang dipersembahkan Lorenzo. Itu saat ia merebut podium ketiga MotoGP Spanyol. Sisanya, ia sempat sekali gagal finis, dua kali di luar 10 besar, dan tiga kali di luar lima besar.

Rentetan hasil buruk itu yang membuat Lorenzo semakin tertinggal dari persaingan papan atas klasemen MotoGP. Tertahan di urutan kedelapan dengan koleksi 60 poin, pembalap berusia 30 tahun itu terpaut 55 poin dari puncak klasemen yang ditempati rekan setimnya, Andrea Dovizioso.

Saksikan video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kontribusi Dovi dan Petrucci

Ya, Dovizioso justru menjadi pembalap yang sedang mengharumkan nama Ducati. Meski finis di urutan kelima MotoGP Belanda, ia tetap berhak merebut puncak klasemen dari tangan Maverick Vinales. Raihan 115 poin unggul empat poin atas Vinales.

Selain Dovizioso, Ducati juga dibuat puas dengan performa pembalap tim satelit mereka, Pramac Racing, yakni Danilo Petrucci. Dari tiga balapan terakhir, pembalap asal Italia itu mengamankan dua podium.

Danilo Petrucci (kiri), Valentino Rossi (tengah), dan Marc Marquez (kanan) saat di atas podium MotoGP Belanda 2017. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

"Saat kami meningkatkan hal-hal yang menjadi kekuarangan, itu akan menjadi lebih baik bagi Andrea dan Petrucci, tapi khususnya untuk Lorenzo yang memiliki gaya balap berbeda. Kami memiliki motor yang bisa berjuang hingga akhir. Kami memiliki rencana panjang, jadi kami akan bersabar. Tujuannya adalah menyediakan motor yang cocok dengan karakteristik pembalap," Ciabatti menegaskan.