Sukses

5 Pengkhianat Terbesar di Sepak Bola

Siapa para pengkhianat terbesar di dunia sepak bola?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sepak bola, perpindahan pemain tentu merupakan hal yang wajar. Namun bagaimana jadinya kalau mereka pindah ke tim rival? Cap pengkhianat dianggap pantas oleh beberapa pemain.

Ashley Cole saat pindah dari Arsenal ke Chelsea jadi salah satu contohnya. Tak dimungkiri, Cole merupakan bek kiri terbaik pada eranya.

Akan tetapi, dia membuat fans Arsenal geram saat memutuskan untuk pindah ke klub seteru, Chelsea. Kesuksesannya di klub London Barat dengan raih dua gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions jelas menambah sakit hati fans The Gunners.

Setiap kali Chelsea bertandang ke markas Arsenal, cemoohan dengan kata "boo" acap terdengar dari seantero stadion. Nah, selain Cole ada lima pemain yang dianggap pengkhianat terbesar dalam sepak bola.

Berikut daftarnya dikutip dari Footy Jokes.

2 dari 6 halaman

Cesc Fabregas


Sama seperti Cole, Cesc Fabregas bikin fans Arsenal geram bukan kepayang saat memutuskan perkuat Chelsea. Apalagi, dia merupakan mantan kapten Meriam London.

Saat memperkuat Arsenal, dia memainkan lebih dari 200 pertandingan selama delapan tahun masa jabatannya. Setelah tampil mengesankan, Barca datang dan Fabregas meninggalkan klub.

Namun, hal-hal tidak sesuai dengan rencana kala pemain asal Spanyol itu gagal di Nou Camp dan kembali ke Inggris. Bukan untuk Arsenal, melainkan klub sekotanya, Chelsea. Waktunya di Chelsea juga mengesankan saat ia memenangkan gelar dua gelar Liga Inggris.

3 dari 6 halaman

Robin van Persie


Pemain asal Belanda ini menghabiskan delapan tahun di Emirates. Dia memainkan lebih dari 190 pertandingan untuk pasukan Arsene Wenger dan mencetak 96 gol.

Musim terbaik Van Persie untuk The Gunners datang pada 2011. Namun, dia secara mengejutkan memutuskan untuk bergabung dengan saingan berat Arsenal, Manchester United pada 2012.

Bersama Red Devils, Van Persie berhasil memenangkan gelar liga di musim pertamanya. Dia juga merupakan inti kesuksesan United di musim tersebut dengan mencetak 30 gol. Dia semakin menyebalkan fans Arsenal setelah merayakan gol melawan mantan klubnya pada 2013.

4 dari 6 halaman

Mo Johnston

Nama Mo Johnston sempat menggegerkan sepak bola Skotlandia. Hal ini saat ia memutuskan bergabung dengan Rangers meski bermain untuk Celtic. Langkah itu sendiri dianggap sebagai dosa besar di Skotlandia.

Pada akhir 80-an, Mo Johnston bergabung dengan Rangers meski telah menghabiskan tiga musim di Celtic. Kedatangan Johnston juga mengejutkan karena terjadi secara diam-diam tanpa sepengetahuan Celtic.

Apalagi, Johnston sempat mencetak gol kemenangan menit terakhir melawan Celtic dalam pertandingan derbi. Namanya sampai saat ini masih sangat dibenci oleh fans Celtic.

5 dari 6 halaman

Sol Campbell


Sol Campbell dianggap sebagai pengkhianat terbesar untuk bek Inggris. Setelah menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Tottenham Hotspurs, Campbell memutuskan untuk bergabung dengan Arsenal.

Bahkan, kepindahannya itu kontroversial setelah dia menolak menandatangani perpanjangan kontrak dengan Spurs. Langkahnya membuat marah fans Spurs yang mencemooh Campbell setiap kali ia mengunjungi White Hart Lane.

Terlebih, Campbell jadi bagian dari tim Invicible Arsenal yang memenangkan gelar liga pada 2004. Hal ini jelas bikin fans Spurs geram mengingat Campbell adalah pemain binaan asli akademi Tottenham.

6 dari 6 halaman

Luis Figo


Nama Figo mungkin menjadi yang paling disorot pada era 90-an karena melakukan pengkhiantan paling besar. Pasalnya Figo sama-sama pernah membela Barcelona dan Madrid selama lima tahun.

Figo merupakan pujaan di Camp Nou sejak bergabung tahun 2000-an. Dia menyumbang tujuh gelar dan mencetak 45 gol dari 249 laga.

Namun, tiba-tiba Figo pindah ke Madrid tahun 2000, sekaligus menjadikannya pemain termahal di dunia saat itu. Figo pun menjadi sasaran fans Blaugrana ketika laga El Clasico berlangsung di Camp Nou. Ia dilempari koin, bola golf, hingga kepala babi.

I. Eka Setiawan

Saksikan video menarik di bawah ini:

Selanjutnya: Cesc Fabregas