Liputan6.com, Monaco - Baru berusia 18 tahun, Kylian Mbappe menunjukkan kematangan setiap kali mengambil keputusan di depan gawang lawan. Dia tidak hanya memiliki kemampuan kontrol bola yang hebat, tapi juga tahu kapan harus menyelesaikan peluang atau kapan harus buka peluang.
Namun demikian, jelas selalu ada risiko mendatangkan pemain yang baru berusia 18 tahun dengan hanya tujuh bulan pengalaman di kompetisi teratas. Mbappe wajib mengatasi tekanan karena akan ada biaya rekor transfer atas namanya.
Baca Juga
Real Madrid dikabarkan menjadi tim yang terdepan untuk mendatangkannya. Mereka bahkan siap mengeluarkan uang 100 juta euro untuk mendatangkan pemain Prancis itu.
Ada beberapa fakta menarik yang wajib diketahui soal Mbappe. Apalagi soal kehidupannya di luar lapangan. Apa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Olahraga adalah Segalanya di Dalam Keluarga Mbappe
5. Olahraga adalah Segalanya di Dalam Keluarga Mbappe
Dalam keluarganya, olahraga merupakan hal yang lumrah. Sang ibu, misalnya, bermain bola tangan untuk tim AS, Bondy. Tapi, sepak bola yang mendominasi percakapan di rumah.
"Sejak saya kecil, tidak ada satu hari pun berlalu saat kami berbicara tentang sepak bola di rumah," kata Mbappe kepada Le Parisien. "Dari bangun tidur, saya akan berbicara berita sepak bola di televisi dan itu sama sebelum tidur. Itu datang secara alami."
Ayah Mbappe juga ada di klub Bondy. Tapi dia melatih sepak bola di sana. "Ini memberi saya kesenangan saat berusia empat tahun sampai saya berusia 14 tahun. Tidak pernah ada tekanan, saya bermain dengan baik dan saya terlindung dari segala hal. Ayah saya bermain di sana dan melatih tim muda, adik laki-lakiku bermain untuk U-11. Itu adalah klub keluarga kami," jelasnya.
Advertisement
Mbappe Pernah berjanji Kepada Sang Ibu Suatu Hal
4. Mbappe Pernah berjanji Kepada Sang Ibu Suatu Hal
Potensi Mbappe telah lama dikenal. Dia disorot pada musim lalu saat memenangkan Coupe Gambardella (Turnamen muda Prancis) bersama AS Monaco.
Tapi unggul pada tingkat itu tidak cukup untuk Mbappe. Hingga dia berjanji suatu hal kepada sang ibu.
"Setelah memenangkan Gambardella, bu mengatakan kepada saya: 'Ya, itu bagus, tapi Anda sedang bermain dengan tim muda," cerita Mbappe. "Lalu saya berkata, 'Oke, beri saya setahun dan saya akan melakukan hal yang sama dengan orang dewasa."
26 gol dalam 44 pertandingan menjadi bukti dari janjinya. Dia kemudian membuat janji lain, "untuk tahun depan, saya janji musim lebih baik lagi."
Mentalitas Mbappe Seperti Ronaldo
3. Mentalitas Mbappe Seperti Ronaldo
Cristiano Ronaldo sudah terkenal soal mentalitas juara. Mbappe, yang saat kecil mengidolakan bintang Portugal itu tampaknya memiliki mentalitas yang sama.
Hal itu terungkap setelah Monaco memenangi gelar Ligue 1. Mbappe lebih tenang dan tak mau larut dalam euforia karena sadar banyak kekurangan yang wajib diperbaiki.
"Begitu euforia sudah turun, kita perlu kembali bekerja karena Anda selalu bekerja keras dalam sepakbola. Selalu taruh bar lebih tinggi dalam target Anda, kalau tidak, Anda tidak maju," ungkap Mbappe.
Advertisement
Julukannya Aneh
2. Julukannya Aneh
Mbappe telah mengambil julukan yang agak tidak biasa dari rekan setimnya Benjamin Mendy. Dia dipanggil 'Casse-bonbon' yang artinya seperti penipu cerdas.
Mendy punya alasan soal julukannya kepada Mbappe. Dia mengutip kartun anak-anak Rugrat yang tokoh utama Tommy Pickels, dipanggil Casse-bonbon dalam versi Prancisnya, Les Razmoket.
"Dia memiliki bakat tapi dia banyak berlatih. Dia bukan penipu. Dia menundukkan kepalanya di bahunya, tapi hati-hati karena dia suka tertawa," jelas Mendy.
Kematangannya
1. Kematangannya
Tidak seperti banyak lainnya, Mbappe tak terlalu terbuai dengan kesuksesan. Hal ini seperti yang telah ia buktikan dengan menolak pindah ke Real Madrid dan Paris Saint-Germain.
Perjalanan ke Bernabeu adalah mimpi terutama saat dia bertemu dengan Zinedine Zidane. Tapi, secara halus Mbappe pernah menolaknya.
"Ini adalah kenangan yang besar. Zidane adalah idola masa mudaku, dan dia ingin mendatangkan saya ke Real Madrid, salah satu klub terbesar di dunia. Tapi saya belum siap untuk menjalani kehidupan di luar negeri, saya masih ingin kembangkan diri dahulu," ungkap Mbappe Desember lalu.
"PSG juga menghubungi saya, tapi proyek Monaco sesuai dengan saya. Mereka mendukung saya maju dan menerapkan kondisi terbaik dalam olahraga, beasiswa dan rencana ke depan," sambung Mbappe. (I. Eka Setiawan)
Advertisement