Sukses

5 Alasan Kuat De Gea Bertahan di MU

De Gea diyakini tak akan ke mana-mana dan bertahan di MU.

Liputan6.com, Jakarta - David De Gea diyakini akan tetap berseragam Manchester United musim depan. Dia diprediksi tak akan pergi ke Real Madrid seperti rumor-rumor belakangan ini.

Pencinta sepak bola Eropa jelas masih ingat kejadian 31 Agustus 2015 lalu. Kala itu Manchester United dan Real Madrid mencoba untuk merampungkan kesepakatan yang melibatkan De Gea dan Keylor Navas.

Akan tetapi, pada dini hari tanggal 1 September, berita tersebut pecah. Kedua klub gagal menyelesaikan dokumen tepat waktu. Kesepakatan itu telah akhirnya gagal. David De Gea harus tinggal di MU sampai saat ini, dan Keylor Navas di Real Madrid.

Real Madrid kemudian merilis sebuah pernyataan yang menjelaskan telah melakukan segalanya untuk memastikan kesepakatan tersebut berhasil. Mereka juga menyalahkan United atas penundaan tersebut dan dianggap sengaja mengulur-ulur waktu.

Kendati begitu, semua terjadi begitu cepat dan De Gea masih perkuat Man United dua tahun setelahnya. Meski tiap bursa transfer dibuka De Gea acap dikabarkan ke Madrid, nyatanya semua itu cuma isapan jempol belaka.

Kondisi serupa diprediksi akan terus terjadi, juga di bursa transfer musim panas ini. Ada lima alasan yang membuat De Gea pilih bertahan di MU. Berikut alasan tersebut dikutip Sportskeeda:



2 dari 6 halaman

5. De Gea Sudah Nyaman

Seminggu setelah berita transfer itu, De Gea menandatangani kontrak empat tahun baru dengan Manchester United. Dia bahkan punya opsi untuk memperpanjangnya pada tahun berikutnya.

De Geajuga tampil di Tim PFA of the Year di kedua musim kemudian. Terutama di bawah Louis van Gaal, ada beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan ketika De Gea acap bertarung 1v1 dengan lawannya untuk mengamankan Liga Champions untuk United.

Dia merasa nyaman, puas dengan kontrak yang menguntungkan, dan dipuja oleh para penggemar. Daya tarik Real Madrid bisa memikat, tapi tidak ada alasan lagi untuk De Gea cabut.

3 dari 6 halaman

4. Madrid Miliki Prioritas Transfer Lainnya

Melalui media sosial, para pendukung MU sebenarnya  secara terbuka menyambut kedatangan Keylor Navas. Kiper Kostarika itu tampil apik dalam musim debutnya di Real Madrid.

Akan tetapi semua itu sudah berlalu. Lagi pula, Madrid kini punya prioritas transfer lainnya. Navas sendiri belakangan tampil apik, terutama musim lalu dengan 5 cleansheets dan rataan 2,7 saves tiap laganya.

Terlebih saat ini Madrid tengah dirisaukan dengan kasus Ronaldo dan Morata. Mereka jelas harus cari pengganti sepadan andai kedua pemain itu cabut.

4 dari 6 halaman

3. Hubungan MU dan Madrid yang Retak

Sejak penjualan Ronaldo, Real Madrid dan Manchester United belum sepenuhnya bersahabat. "Apakah Anda pikir saya akan menandatangani kontrak dengan gerombolan itu (Real Madrid). Tidak! Saya tidak akan menjual virus kepada mereka," kata Ferguson pada bulan Desember 2008.

Ferguson akhirnya tidak punya pilihan lain karena keinginan Ronaldo bermain untuk Real Madrid. Kejadian tahun 2015 menambah keretakan keduanya.

Belakangan, Florentino Perez bahkan terang-terangan tak mau lego Morata ke Man United. Jelas kalau masih ada sakit hati dari Perez atas perlakuan MU 2015 lalu.

5 dari 6 halaman

2. Real Madrid Punya Target Alternatif

Bahkan seandainya Zidane memutuskan bahwa ia membutuhkan kiper anyar untuk menggantikan atau bersaing dengan Keylor Navas, patut dipertanyakan apakah De Gea benar-benar pilihan terbaik. Sebab banyak juga nama kiper yang dilaporkan dekat dengan Madrid.

Delapan tahun lebih muda, satu inci lebih tinggi dan dan punya masa depan panjang, Gianluigi Donnarumma adalah nama yang belakangan dilaporkan bakal merapat ke Bernabeu. Setelah mengumumkan bahwa ia tidak akan memperpanjang kontraknya dengan Milan, Madrid jadi klub paling berminat.

Dengan hanya satu tahun tersisa pada kontraknya, dia bisa dijual dengan harga jauh lebih murah daripada De Gea. Real Madrid bahkan mungkin memilih untuk menunggunya secara gratis musim panas berikutnya dengan tanda tangan prakontrak dengan Donnarumma.

6 dari 6 halaman

1. De Gea Tidak Akan Memaksa Pergi

Meraih 14 cleansheets, plus rata-rata 1,69 saves per laga menjadi bukti betapa seriusnya De Gea di Man United. Dia juga berperan saat MU juara Liga Europa musim lalu.

Setelah kejadian 2015, De Gea membangun kembali hubungan dengan basis penggemar MU dengan penampilannya. Jelas kalau dia sudah nyaman dengan perannya.

Apalagi, bersama Jose Mourinho, peluang Man United untuk jadi penantang gelar musim depan terbuka sangat lebar. Juara, itulah yang dibutuhkan De Gea di Old Trafford.

I. Eka Setiawan