Liputan6.com, Dili - Konfederasi Sepak bola Asia atau AFC baru saja menyatakan dukungan penuh atas penyelenggaraan Piala Dunia 2002 di Qatar. AFC mengesampingkan krisis diplomatik yang terjadi antara Qatar dan negara-negara tetangganya.
Qatar akan menjadi wakil Timur Tengah pertama dalam sejarah sebagai tuan rumah Piala Dunia. Namun, saat ini mereka terisolasi secara politis di kawasan Teluk setelah beberapa negara Arab menuduh mereka mendukung terorisme.
Baca Juga
Sejak resmi ditunjuk sebagai tuan rumah, Qatar juga sudah diterpa isu kesejahteraan buruh bangunan yang mengerjakan proyek stadion. Sejumlah kasus melayangnya nyawa pekerja imigran di venue Piala Dunia juga terungkap ke media.
Advertisement
Contohnya pada Juni lalu, pemerintah Qatar menolak memberikan informasi apapun tentang meninggalnya seorang pekerja konstruksi Inggris di venue Piala Dunia, hampir lima bulan setelah insiden terjadi. Seperti diberitakan Daily Mail, pekerja tersebut bernama Zac Cox, 40, dan tewas pada Januari akibat jatuh dari panggung tinggi di Stadion Khalifa Doha.
Atas kondisi tersebut AFC merilis pernyataan dalam laman resmi mereka, pada Kamis (29/6/2017) lalu. Induk sepak bola Asia ini hanya ingin Qatar tetap melanjutkan persiapan untuk menghadirkan Piala Dunia kembali ke Asia.
Berikut pernyataan dukungan AFC pada Piala Dunia 2022 Qatar.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyimpulkan dalam laporan FIFA yang baru-baru ini dipublikasikan dalam proses penawaran tuan rumah untuk Piala Dunia 2018 dan 2022.
Dalam hal ini, AFC sekarang menantikan lanjutan persiapan untuk menghadirkan Piala Dunia 2022 yang merupakan etalase, tidak hanya untuk Qatar, tapi juga untuk sepak bola di seluruh Asia.
AFC akan mendukung Qatar melalui proses ini untuk memimpin Piala Dunia yang bersejarah pada 2022, yang pertama kalinya di Timur Tengah dan Dunia Arab.
Saksikan video menarik berikut ini.
Â
Â