Sukses

3 Pemain yang Membela Atletico dan Real Madrid

Theo Hernandez jadi pemain teranyar yang membela Atletico Madrid dan Real Madrid.

Liputan6.com, Madrid - Theo Hernandez jadi musuh publik nomor satu Atletico Madrid setelah memutuskan hengkang ke Real Madrid. Namun, dia bukan pemain pertama yang berganti seragam di dua klub ibu kota Spanyol tersebut.

Hernandez dibeli Real Madrid dengan biaya transfer sekitar 26 juta euro, sekitar Rp 395 miliar, dan dikontrak hingga 2023.

Bek kiri 19 tahun tersebut menjadi rekrutan pertama Real Madrid di bursa transfer pemain musim panas 2017.

Pelatih Zinedine Zidane tertarik melihat penampilan Hernandez saat dipinjamkan ke Deportivo Alaves di musim 2016/2017. Dia membantu klubnya lolos ke final Copa del Rey.

Hernandez sebenarnya masih terikat kontrak dengan Atletico Madrid hingga 2021. Akan tetapi, dia menolak perpanjangan masa kerja. "[Hernandez] berulang kali menyatakan keinginannya bermain untuk Real Madrid," tulis pernyataan resmi klub.

Pemain asal Prancis itu kini tercatat sebagai nama terakhir yang membela Atletico Madrid dan Real Madrid. Siapa saja pendahulunya? Berikut tiga nama yang paling tenar.

2 dari 4 halaman

Bernd Schuster

Bernd Schuster. (AFP/Chrus Ratcliffe)

Kariernya di Spanyol penuh warna. Tidak hanya membela dua klub asal Madrid, sosok asal Jerman ini juga pernah membela Barcelona.

Schuster tiba di Negeri Matador ketika Barcelona membelinya dari FC Koln tahun 1980. Pada 1988, dia memancing kontroversi dengan pindah ke Real Madrid.

Selama dua musim mengadu nasib di Estadio Santiago Bernabeu, Schuster lalu pergi ke Atletico Madrid. Di dua klub itu, dia meraih berbagai gelar. Schuster memenangkan La Liga 1988/1989 dan 1989/1990 dan Copa del Rey 1988/1989 bersama Real Madrid, disusul titel Copa del Rey 1990/1991 dan 1991/1992 bagi Atletico Madrid.  

Setelah menjadi pelatih, Schuster juga sempat menangani Real Madrid pada 2007/2008 dan mempersembahkan titel La Liga.

3 dari 4 halaman

Hugo Sanchez

Ketajaman bersama Atletico Madrid menumbuhkan ketertarikan Real Madrid terhadapnya. Sosok asal Meksiko ini pun dipinang musim 1985/1986.

Hugo Sanchez. (AFP/Jorge Guerrero)

Sanchez melanjutkan produktivitasnya bersama Los Blancos. Kontribusinya membuahkan lima gelar La Liga secara beruntun, yakni pada 1985/1986 hingga 1989/1990. Sanchez juga membantu Real Madrid menjuarai Piala UEFA 1985/1986 dan Copa del Rey 1988/1989.

Hingga kini, dia menduduki peringkat keenam dalam daftar pemain tersubur sepanjang masa Real Madrid dengan torehan 208 gol di seluruh kompetisi.

4 dari 4 halaman

Santiago Solari

Sosok terakhir yang memberi peran signifikan bagi kedua klub. Jadi bagian penting Atletico Madrid pada 1998/1999 dan 1999/2000.

Sayang, 61 penampilan dan tujuh gol di semua ajang tidak membuahkan penghargaan. Solari pun hengkang ke Real Madrid dan tampil selama lima musim.

Pada periode tersebut, sosok asal Argentina ini mempersembahkan gelar La Liga 2000/2001 dan 2002/2003, Liga Champions 2001/2002, Piala Super Eropa 2002, dan Piala Interkontinental 2002.

Mantan pemain Real Madrid asal Argentina, Santiago Solari. (AFP/Javier Soriano)