Sukses

Lukaku Solusi Ketumpulan MU

MU hanya mencetak 54 gol di Liga Inggris 2016/2017, dengan Lukaku menciptakan 25 gol bagi Everton.

Liputan6.com, Manchester - Romelu Lukaku segera menjadi salah satu pembelian termahal sepanjang sejarah Liga Inggris dengan Manchester United (MU) mengajukan 75 juta pound sterling (Rp 1,3 triliun).

MU menilai Lukaku sebagai solusi terhadap rendahnya produktivitas tim. Pada Liga Inggris 2016/2017, mereka hanya mencetak 54 gol, terendah di antara penghuni tujuh besar klasemen.

Top scorer mereka adalah Zlatan Ibrahimovic yang menyumbang 17 gol, disusul Juan Mata dan Wayne Rooney yang masing-masing merobek gawang lawan enam kali.

Ketidakmampuan menembus pertahanan lawan membuat The Red Devils hanya memetik satu angka di laga versus tim-tim seperti Stoke City, Burnley, Hull City, Bournemouth, West Bromwich Albion, Swansea City, atau Southampton.

Hasil imbang pada partai-partai tersebut berdampak krusial pada usaha mereka mencapai posisi baik di liga. Beruntung MU mampu menjuarai Liga Europa sehingga lolos Liga Champions.

Lukaku dipercaya bisa membantu The Red Devils mengatasi hal ini. Pemain berusia 24 tahun itu menunjukkan peningkatan produktivitas sepanjang bertambahnya pengalaman.

Dia tercatat sebagai pemain termuda keempat yang mencapai 80 gol di Liga Inggris. Dengan 25 kali merobek gawang musuh pada 2016/2017, dia sudah menghasilkan 85 gol sejak membela West Bromwich musim 2012/2013. Pada Liga Inggris lima tahun terakhir, hanya Sergio Aguero (99) yang memiliki total gol lebih banyak.

Variasi Serangan MU Tambah Kaya

Kuat dan cepat, Lukaku menawarkan hal berbeda pada serangan MU. Tidak seperti ketika mengandalkan Ibrahimovic, The Red Devils kini bisa menerapkan serangan balik. Paul Pogba dan kawan-kawan urung menerapkan taktik itu karena Ibrahimovic, 11 tahun senior Lukaku, tidak selincah dulu.

"Saya pikir Lukaku tipe striker berbeda dari apa yang dimiliki MU. Dia mampu adu lari melawan bek lawan. Jadi, mereka dapat menerapkan serangan balik," kata mantan bek MU, Phil Neville, dikutip BBC.

Meski begitu, tanda tanya terhadap kemampuan Lukaku tetap muncul. Mentalnya masih dipertanyakan karena menjadi alasan mengapa Mourinho 'membuangnya' pada 2013, ketika mereka sama-sama bernaung di Chelsea.

Pengorbanan Lukaku terhadap kepentingan tim turut digugat. Statistik Sky Sports menunjukkan, meski lebih muda, daya jelajahnya pada 2016/2017 kalah dari Ibrahimovic.

Kinerja Romelu Lukaku bersama Everton di Liga Inggris pada dua musim terakhir. (Liputan6.com/trie yas)

Mourinho Pulihkan Martabat MU

Manuver terhadap Lukaku menunjukkan di mana posisi MU pada peta sepak bola antarklub Eropa. Bicara prestasi, The Red Devils MU belum menjuarai Liga Inggris begitu Sir Alex Ferguson pensiun musim 2012/2013. Mereka juga sempat absen dari Liga Champions dan kesulitan mendatangkan pemain kelas dunia.

Pada berbagai kesempatan, Cesc Fabregas, Sergio Ramos, Toni Kroos, atau Pedro Rodriguez mengaku ingin datang ke Old Trafford. Tapi, tidak di antara mereka yang sungguh-sungguh. Penolakan mereka membuat wajah MU berwarna merah menanggung malu.

Kedatangan Mourinho kemudian mengubah segalanya. Pada kampanye perdananya di Theatre of Dreams, dia membantu MU meyakinkan Ibrahimovic dan Pogba bergabung.

Awal tahun ini, cedera memaksa karier Ibrahimovic selesai lebih cepat. MU mengubah strategi transfer. Mereka tidak lagi memprioritaskan Antoine Griezmann, yang pada akhirnya memperpanjang kontrak bersama Atletico Madrid, dan mencari striker murni.

Media menyatakan MU membidik Alvaro Morata dari Real Madrid. Pers mengabaikan Lukaku karena penyerang asal Belgia itu diburu sang juara Inggris, Chelsea, yang mencari pengganti Diego Costa.

Romelu Lukaku (tengah) rayakan gol ke gawang Arsenal, Mei 2017. Lukaku mencetak 25 gol di Liga Inggris 2016/2017. (AFP/Justin Tallis)

Nyatanya, dikutip Daily Mail, MU tidak menyerah memburu Lukaku. Ketika Lukaku dikabarkan segera berlabuh di Stamford Bridge, muncul berita mereka sudah mencapai kesepakatan harga dengan Everton, Kamis (6/7/2017).

Chelsea pun kebakaran jenggot. Kabar ini bahkan sampai memicu isu perpecahan antara di kamar ganti The Blues. Menurut Vital Football, pelatih Antonio Conte berencana pergi menyusul kegagalan manajemen Chelsea mendatangkan Lukaku. Sebab, Conte merasa Lukaku sebagai kunci utama pada usahanya membantu tim mempertahankan, atau meraih lebih banyak gelar pada 2017/2018.

Aksi MU membajak Chelsea mirip dengan manuver yang mereka lakukan pada musim panas 2012. Ketika itu, The Red Devils mencuri striker Arsenal Robin van Persie dari genggaman Manchester City. Kedatangan Van Persie lalu membantu MU menduduki takhta Inggris.