Liputan6.com, London - Tidak mudah tampil bagus pada penampilan pertama di Liga Inggris. Wajar, kompetisi itu dikenal paling sengit di antara negara-negara Eropa lainnya.
Namun, ada beberapa pemain yang menarik perhatian pada debut di Liga Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Masih ingat aksi Luis Suarez kala baru datang ke Liverpool? Ya, penyerang Uruguay itu menandakan kiprahnya dengan indah.
Ketika Liverpool mendatangkannya pada deadline day Januari 2011, Suarez langsung dimainkan dua hari setelahnya. Dia bermain dari bangku cadangan saat Liverpool memimpin 1-0 atas Stoke City.
Suarez masuk pada menit ke-63 menggantikan Fabio Aurelio. Selama 16 menit di lapangan, dia lansung mencetak gol. Memanfaatkan serangan balik, dia memperdaya kiper Stoke sebelum menceploskan bola ke dalam gawang.
Selain Suarez, ada lima nama lain yang menjalani debut fantastis di Liga Inggris. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Saksikan video menarik berikut:
Alan Shearer, Blackburn vs Crystal Palace (1992)
Setiap pemain yang menjadi bintang di Liga Inggris memulai dari nol. Hal itu yang dilakukan Shearer yang sepanjang kariernya sukses kemas 260 gol.
Shearer memulai kariernya di Southampton sebelum pindah ke Blackburn Rovers pada 1992 dengan mahar 3,3 juta pound sterling. Dia kala itu menjadi pemain Inggris termahal.
Pada 15 Agustus 1992, dia menjalani debut di Liga Inggris. Shearer menjadi starter untuk Blackburn yang menjalani laga tandang lawan Crystal Palace.
Dalam laga itu, dia sukses mencetak dua gol brilian yang dikemas melalui sepakan jarak jauh. Debut yang indah, meski kala itu Blackburn harus puas ditahan Palace 3-3.
Advertisement
Anthony Martial, MU vs Liverpool (2015)
Pada bursa transfer musim panas 2015, MU mendatangkan pemain muda termahal, yakni Anthony Martial dari AS Monaco. Banyak yang meragukan kapasitas pemain asal Prancis itu.
Akan tetapi, tiga hari setelah itu, dia membungkam mereka yang melontarkan kritik. Martial masuk pada menit ke-65 saat melawan Liverpool. Saat dia datang, MU tengah memimpin 2-1.
Dengan tim tamu berpotensi menyamakan kedudukan, Martial akhirnya memupus harapan tim tamu. Mendapatkan bola dari sayap kiri, dia sukses memperdaya Simon Mignolet dengan istimewa pada menit ke-86. Martial sendiri mengakhiri musim dengan 17 gol dan menjadi top scorer tim.
Jurgen Klinsmann, Tottenham vs Sheffield Wednesday (1994)
Pada 1994, Spurs menbuat kejutan dengan mendatangkan pemain yang baru saja menjuarai Piala Dunia bersama Jerman, yakni Klinsmann. Dia menjalani debutnya bersama saat lawan Sheffield Wednesday.
Dia langsung masuk tim utama dan sukses mencetak gol melalui sundulan. Kontribusinya membantu Spurs menang 4-3.
Popularitasnya di Inggris sanga tinggi. Bahkan, dia dibuatkan patung lilin di Madame Tussauds. Klinsmann mencetak 21 gol di Liga Inggris dan pernah menjadi pemain terbaik kompetisi pilihan jurnalis.
Advertisement
Fabrizio Ravanelli, Middlesbrough vs Liverpool (1996)
Keputusan mengejutkan kala Ravenelli memilih untuk bermain bersama Midlesbrough pada 1996. Dia memilih pergi ke Riverside meski diincar banyak klub lantaran aksi istimwanya bersama Juventus yang meraih gelar Liga Champions setelah kalahkan Ajax di final.
Ravanelli melakoni debut saat melawan Liverpool. Liverpool kala itu sempat memimpin tiga kali. Dan tiga kali pula dia membantu timnya menyamakan kedudukan.
Total dia mencetak 16 gol di Liga Inggris. Penampilannya menjadi salah satu sosok penting membawa Boro ke final Piala FA dan Piala Liga Inggris. Meski menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di pemain Liga Inggris saat itu, dia tak terlalu bahagia dan pergi pada musim berikutnya ke Marseille.
Marcus Rashford, MU vs Arsenal (2016)
Arsenal menjalani mimpi buruk pada kunjungan ke Old Trafford pada 28 Februari 2016. Betapa tidak, The Gunners menyerah 2-3 di hadapan anak asuh Louis van Gaal.
Van Gaal kala itu mempercayai Marcus Rashford lantaran absennya sejumlah pilar. Rashford sendiri sudah debut di klub pada laga Liga Europa menghadapi Midtjylaland dengan kemenangan 5-1.
Rashford mengemas dua gol dan membuat Arsenal pulang dengan tangan hampa. Pada akhir musim, dia mendapat panggilan Timnas Inggris ke Piala Eropa 2016. (I. Eka Setiawan)
Advertisement