Liputan6.com, Jakarta - Melalui sebuah surat terbuka, Chris Bosh berterima kasih kepada Kota Miami atas dukungannya selama tujuh tahun terakhir. Bosh mempublikasikan surat tersebut pada Minggu (9/7/2018).
Bosh dilepas Miami Heat pada pekan lalu karena kondisi kesehatannya. Dia sudah absen bermain di NBA sejak Februari 2016.
Karier Bosh diinterupsi oleh masalah pembekuan darah, yang membuatnya tak bisa bermain sejak jeda All Star pada musim 2014-2015, kemudian juga kembali membuatnya absen pada jeda All Star setahun berselang.
Dia gagal pada tes fisik pramusim dengan Heat pada September tahun lalu dan absen selama semusim penuh pada kompetisi 2016-2017. Tidak ada kejelasan juga apakah dia bisa kembali ke lapangan bersama klub lain. Di bawah aturan NBA, dia tak bisa bermain lagi untuk Heat.
Namun, di suratnya, Bosh memilih mengenang momen-momen menyenangkan yang dialaminya sejak bergabung dengan Heat pada 2010.
Baca Juga
"Saya mengenang waktu saya di kota yang luar biasa ini dan ingin berterima kasih kepada kalian untuk kontans mendukung selama periode perubahan dalam hidup saya," tulis Bosh, seperti dilansir NBA.com.
"Saya mendapatkan pengalaman beberapa kali tampil di final, dua kali juara, beberapa pernikahan (termasuk saya), kelahiran empat anak, berbaur dengan berbagai komunitas, dan berbagai fase naik-turun."
Bosh juga mendapati dirinya larut dalam budaya Latin di Miami. Dia mengetahui beberapa bahasa Spanyol saat bergabung dengan Heat dan belajar lebih banyak sejak itu. "Belajar bagaimana memesan cafe con leche o ropa vieja di Calle Ocho sudah menjadi kebiasaan bagi saya," tulis Bosh.
Bosh bermain selama 13 musim di NBA, tujuh tahun bersama Toronto Raptors dan kemudian enam musim di Miami. Dia menjadi bagian pergerakan Miami terhadap pemain-pemain bebas agen pada 2010 yang saat itu Heat hanya mempertahankan Dwyane Wade, tapi kemudian mendatangkan LeBron James yang menjadi motor super tim. Bosh membukukan rata-rata 19,2 poin dan 8,5 rebound dalam kariernya. Selain itu,Heat mengumumkan memensiunkan jersey nomor 1 miliknya.
Bosh tak menyinggung masalah pembekuan darah di suratnya, tapi mendiskusikan bagaimana dia dirawat selama enam hari di rumah sakit akibat penyakit tersebut dan isu-isu lain pada 2015 yang masih memengaruhi pandangannya secara umum.
"Kemudian datang momen ketika saya tak bisa bermain di olahraga yang saya cintai, permainan yang saya jalani seumur hidup, dan terlibat serta meraih kesuksesan di sana," tulis Bosh.
"Saya sangat sedih hingga lama. Mereka mengatakan saya hanya harus memainkan kartu yang saya miliki dan itulah pelajaran lain yang sangat saya pahami sekarang. Mendapat kabar tentang kesehatan saya saat All Star sungguh berat."
Bosh menjadi komentator untuk Turner Sport pada akhir musim lalu dan ada pembicaraan tentang dirinya akan lanjut bekerja di televisi. Dia masih akan mendapat bayaran 52,1 juta dolar AS atau setara Rp 607,3 miliar dari dua tahun terakhir kontraknya, tapi uang tersebut sudah tak dihitung dalam kewajiban salary cap Miami. Dengan demikian, Heat bisa menggaet pemain lain yang berstatus bebas agen pada pekan lalu.
Meskipun kondisinya kurang memungkinkan, Bosh bisa bermain lagi jika menginginkannya dan jika dia lolos tes medis di tim. Namun, tampaknya itu bakal sulit terealisasi. "Saya belajar bagaimana bermimpi lagi. Saya belajar bagaimana menghargai olahraga basket dan segala hal yang saya alami," tulis Bosh.
"Kita menjalani hidup bersama-sama, Miami. Kalian menunjukkan kepada saya bagaimana tetap kuat dan tetap melangkah pada momen tersulit. Meskipun saat ini saya tak menyukainya, kondisi ini membuat perbedaan dalam perjalanan panjang. Semua ini membuat saya menjadi pria yang lebih baik, manusia seperti saya sekarang. Terima kasih," pungkas Chris Bosh. *
(Artikel asli ditulis Yus Mei Sawitri / diedit Yus Mei Sawitri / Bola.com)
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: