Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola dan keglamoran menjadi saling berkaitan. Namun, apabila keglamoran tersebut disalahartikan, si pemain malah terjerumus, salah satunya menggunakan narkoba seperti ganja.
Mengisap ganja sama sekali tak ada efek positif, terlebih untuk atlet sepak bola. Bahkan, pada pada beberapa masih mengharamkan obat terlarang itu dijual bebas karena efek negatifnya.
Baca Juga
Advertisement
Kasus-kasus yang terjadi dalam sepak bola sering terungkap. Sebuah penelusuran yang dilakukan Sporting Intelegence mencatat bahwa ada empat pemain yang dihukum karena kedapatan mengonsumsi ganja.
Lebih mengejutkan lagi kasus itu terjadi di sepak bola Inggris antara 2004 sampai 2010. Namun, nama-nama yang terhukum dan tertangkap basah isap ganja sama sekali tak diungkapkan.
Akan tetapi, lima pemain di bawah ini pernah tertangkap basah terang-terangan isap ganja. Bisa ditebak, karier mereka perlahan runtuh karena barang terlarang ini. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
5. Bernard Lama
Bernard Lama sebenarnya menikmati karier yang sukses sebagai pesepak bola. Dia memenangkan gelar liga, dua Piala Prancis dan Piala Winners UEFA bersama Paris Saint-Germain.
Saat bermain, dia membuat lebih dari 40 penampilan untuk Prancis di tingkat internasional. Namun pemain yang berposisi sebagai kiper tersebut kehilangan tempatnya di PSG karena masalah memalukan.
Dia menerima larangan dua bulan dari Federasi Sepak Bola Prancis pada 1997 menyusul tes positif untuk ganja. Ironisnya hal itu dilakukan sebelum laga persahabatan antara Prancis melawan Belanda pada bulan Februari tahun itu. Â
Lama menjadi pemain sepak bola kedelapan Prancis yang telah terbukti positif ganja dalam periode dua tahun. Setelah larangan itu, dia juga memainkan waktu singkat di West Ham . Lama kembali ke PSG dan mendapatkan kembali jersey nomor satu selama beberapa musim sebelum hijrah ke Rennes.
Advertisement
4. Chris Armstrong
Striker Crystal Palace Chris Armstrong menjadi pemain Liga Inggris pertama yang gagal dalam tes narkoba. Hal itu terjadi saat ia dinyatakan positif ganja pada Maret 1995.
Dia diberi larangan empat pertandingan oleh klubnya. Armstrong kemudian mengikuti program rehabilitasi sebelum kembali beraksi sebulan kemudian.
Akan tetapi, setelah beraksi, tak lama kemudian ia bergabung dengan Tottenham Hotspur. Bahkan dia dibanderol seharga 4,5 juta poundsterling pada musim panas kala itu.
3. Ibrahim Tanko
Ibrahim Tanko baru berusia 17 tahun saat melakukan debut liga untuk Borussia Dortmund. Namun striker asal Ghana itu malah menghambat kariernya setelah tes positif narkoba di akhir tahun 2000.
Tanko, yang kemudian berusia 23 tahun, diuji positif terhadap senyawa tetrahydrocannabinol, bahan aktif ganja setelah pertandingan Piala Jerman melawan Schalke 04. Pada saat hasilnya dikonfirmasi dia kembali positif ganja.
Si pemain kemudian menjalani larangan empat bulan (selain denda 7000 dolar AS). Pemain kelahiran Kumasi itu kemudian meredup. Cedera dan catatan golyang buruk setelah pindah ke Freidburg mebuatnya pensiun pada usia 30 tahun.
Advertisement
2. Mbulelo Mabizela
Tottenham Hotspur sangat terkesan dengan penampilan Mbulelo Mabizela saat menjalani laga pra-musim ke Afrika Selatan pada 2003. Mabizela kala itu perkuat Orlando Pirates dan tampil menyulitkan Spurs.
Dia kemudian didatangkan oleh klub London Utara tersebut. Beberapa bulan kemudian, dia mencetak gol pertamanya untuk Spurs saat menang 2-1 kontra Leicester City.
Namun, aksinya tak terlalu lama. Setahun kemudian dia dilepas klub karena mangkir dalam beberapa sesi latihan. Dua tahun kemudian, Mabizela kembali ke asalnya Afrika Selatan bersama Mamelodi Sundowns dan di sanalah dia dilarang selama enam bulan dan didenda $ 6.900 setelah melakukan tes positif penggunaan ganja pada bulan Desember 2006.
1. Wilder Medina
Obat-obatan, geng dan kekerasan memberikan latar belakang pada masa remaja Wilder Medina. Karena itulah yang mengganggu karier si pemain.
Medina berusia 18 tahun saat pertama kali diuji positif terhadap ganja selama berada di tim divisi dua asal Kolombia, Rionegro. Pada 2011, 12 tahun kemudian, ia dilarang main tiga bulan setelah positif ganja kala perkuat Deportes Tolima.
Baru saja kembali beraksi, dia kembali positif ganja dan dihukum larangan satu tahun serta denda 1750 dolar dari liga Kolombia. Kemudian, pada bulan September 2012 dia dipecat oleh Deportes Tolima setelah diuji positif kokain dan penggunaan ganja selama tes internal.
Beruntung bagi Medina, Santa Fe memberikan kesempatan. Mereka memberinya dukungan yang dia butuhkan. Medina membayarnya dengan tutas setelah cetak 30 gol dalam dua musim antara 2013 dan 2014. Lalu, dia tak lagi positif narkoba setelah itu.
I. Eka Setiawan
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement